Jurnal PI ( Pengaruh Profitabiltas dan Leverage Terhadap Laba Per Lembar Saham Pada PT. Unilever Tbk.)
Abstraksi
Anggreini Wulandari. 20207129
Pengaruh Profitabilitas dan Leverage Terhadap Laba Perlembar Saham (EPS) PT. Unilever Tbk.
PI. Jurusan Akuntansi, Fakultas Ekonomi, Universitas Gunadarma, 2010
Kata Kunci : Pengaruh, Profitabilias dan Leverage Terhadap Laba Perlembar Saham (EPS)
( x + 47 + Lampiran )
Laporan keuangan merupakan alat yang sangat penting untuk memperoleh informasi sehubungan dengan posisi keuangan perusahaan. Data keuangan perusahaan terdiri dari neraca konsolidasi, laporan laba rugi, laporan perubahan arus kas, laporan perubahan modal dan catatan atas laporan keungan.
Untuk menentukan prospek dan resiko yang akan didapat dalam menginvestasikan dana pada suatu perusahaan ada baiknya menganalisa laporan keuangan dari perusahaan tersebut. Profitabilitas dan Leverage merupakan salah satu cara untuk mengetahui tingkat laba perlembar saham dan mengetahui kinerja dari perusahaan tersebut. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah profitabilitas dan leverage mempengaruhi laba perlembar saham. Sampel penelitian didapat dari perusahaan retail yang terdapat di bursa efek Indonesia. Laba perlembar saham merupakan variabel tidak bebas (dependent) dan profitabilitas, leverage merupakan variabel bebas (independent). Pengolahan dan analisis data dalam penelitian ini menggunakan metode regresi linier berganda dengan bantuan program SPSS 17.
Daftar Pusataka ( 1996-2007)
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Pada prinsipnya pemenuhan kebutuhan dana suatu perusahaan dapat disediakan dari sumber intern dan ekstern perusahaan. Sumber Intern yaitu sumber dana yang dihasilkan sendiri oleh perusahaan, misalnya laba ditahan (retained earning). Apabila perusahaan memenuhi kebutuhan dananya dari sumber intern dikatakan perusahaan itu melakukan pendanaan intern (internal financing). Selain sumber intern, suatu perusahaan dapat pula memenuhi kebutuhan dananya dari sumber ekstern, yaitu sumber dana yang berasal dari tambahan penyertaan modal dari pemilik atau emisi saham baru, penjualan obligasi dan kredit dari bank. Bila perusahaan memenuhi kebutuhan dananya dari luar perusahaan maka itu disebut sebagai pendanaan ekstern (eksternal financing). Dan bila perusahaan dalam memenuhi kebutuhan dananya dipenuhi dari dana yang berasal dari pinjaman dikatakan perusahaan tersebut melakukan pendanaan hutang (debt financing). Dan jika perusahaan memenuhi kebutuhan dananya dari emisi atau penerbitan saham baru, maka dikatakan perusahaan tersebut melakukan pendanaan modal sendiri (external equity financing).
Pasar modal adalah salah satu dari beberapa sarana yang ada untuk mendapatkan modal bagi perusahaan. Salah satu syarat bagi perusahaan tersebut untuk mendapatkan modal melalui pasar modal adalah perusahaan tersebut sudah harus terdaftar sebagai perusahaan yang go public.
Didalam pasar modal pihak yang memerlukan dana dapat menawarkan sekuritas jangka panjang perusahaannya, dan pihak yang memiliki kelebihan dana dapat berinvestasi dengan membeli sekuritas tersebut. Sekuritas merupakan secarik kertas yang menunjukan hak pemodal (yaitu pihak yang memiliki kertas tersebut) untuk memperoleh bagian dari prospek atau kekayaan organisasi yang menerbitkan sekuritas tersebut dan berbagai kondisi yang memungkinkan pemodal tersebut menjalankan haknya. Apabila sekuritas ini diperjualbelikan, dan merupakan instrumen keuangan yang berjangka panjang, maka penerbitnya dilakukan di pasar yang disebut sebagai pasar modal, sedangkan kegiatan perdagangannya dilakukan di bursa. Di Indonesia terdapat dua bursa yaitu PT.Bursa Efek Jakarta (BEJ) dan PT.Bursa Efek Surabaya (BES) yang pada tahun 2007 bergabung menjadi Bursa Efek Indonesia (BEI).
Investor atau calon investor yang ingin menanamkan dananya dalam surat berharga harus melakukan analisis surat berharga dan kondisi yang berkaitan dengan penerbitan surat berharga. Hal ini dilakukan untuk menentukan prospek dan tingkat resiko dari surat berharga tersebut. Untuk dapat menganalisis surat berharga, investor / calon investor memerlukan informasi yang relevan dan dapat dipercaya. Informasi yang dibutuhkan investor terdiri dari neraca, laporan laba rugi, laporan arus kas, laporan perubahan ekuitas, dan catatan atas laporan keuangan yang semuanya merupakan bagian integral dari laporan keuangan. Perusahaan penerbit sekuritas memiliki tanggung jawab dalam penyusunan dan penyajian laporan keuangan serta wajib menyampaikan kepada BAPEPAM (Badan Pengawas Pasar Modal).
Profitabilitas dan Leverage adalah tolok ukur yang sering digunakan dalam pengukuran kinerja perusahaan bagi investor khususnya dalam hal ini laba per lembar saham. Earning Per Share adalah variable dependent yang merupakan perbandingan antara jumlah earning (EAT) dengan jumlah saham yang beredar. EPS merupakan rasio keuangan yang digunakan investor untuk menganalisis kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba berdasarkan saham yang dimiliki. Profitabilitas menurut R. Agus Sartono (1997:130) adalah kemampuan perusahaan memperoleh laba dalam hubungan dengan penjualan, total aktiva maupun modal sendiri. Rasio profitabilitas ini akan memberikan gambaran tentang tingkat efektifitas pengelolaan perusahaan. Leverage merupakan rasio yang menunjukan kemampuan perusahaan untuk memenuhi segala kewajiban financial baik jangka panjang maupun pendek (Sartono, 1996).
Dalam penelitian ini penulis menggunakan program SPSS 17, dengan metode regresi linear berganda dimana Earning Per Share ( laba per lembar saham ) sebagai variabel dependent atau indikator yang secara ringkas menyajikan kinerja perusahaan yang dinyatakan dengan laba serta rasio Profitabilitas dan Leverage sebagai variabel independent.
Menyadari pentingnya Earning Per Share, Profitabilitas dan Leverage sebagai alat ukur kinerja perusahaan penerbit sekuritas (dalam hal ini saham) bagi para investor/ calon investor dalam menentukan prospek dan resiko dari sekuritas yang didanai oleh investor/ calon investor maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian mengenai permasalahan tersebut dalam penulisan ilmiah yang berjudul “PENGARUH PROFITABILITAS DAN LEVERAGE TERHADAP LABA PERLEMBAR SAHAM, PADA PT. UNILEVER Tbk
1.2 Perumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang masalah di atas, maka perumusan masalah untuk penulisan ilmiah ini, yaitu :
1. Apakah Profitabilitas berpengaruh signifikan terhadap Laba Perlembar Saham pada PT.UNILEVER Tbk ?
2. Apakah Leverage berpengaruh signifikan terhadap Laba Perlembar Saham pada PT. UNILEVER Tbk?
3. Apakah Profitabilitas, dan Leverage secara bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap Laba Perlembar Saham PT. UNILEVER Tbk?
1.3 Batasan Masalah
Karena banyaknya faktor yang mempengaruhi kinerja sebuah perusahaan, maka dalam penulisan ini penulis membatasi permasalahan sebagai berikut:
1. Data-data yang digunakan dalam analisis dan pembahasan penulisan ilmiah ini adalah data laporan keuangan publikasi tahunan PT. UNILEVER Sentosa Tbk mulai dari periode tahun 2004, 2005, 2006, 2007, dan tahun 2008
2. Dalam penulisan ilmiah ini penulis membahas mengenai pengaruh Profitabilitas dan leverage terhadap laba perlembar PT. UNILEVER Tbk dengan metode regresi linear berganda.
1.4 Tujuan Penelitian
Tujuan penulis melakukan penulisan ilmiah ini adalah:
1. Untuk mengetahui pengaruh Profitabilitas terhadap Laba Perlembar Saham pada PT. UNILEVER Tbk.
2. Untuk mengetahui pengaruh Leverage terhadap Laba Perlembar Saham PT. UNILEVER Tbk.
3. Untuk mengetahui pengaruh Profitabilitas dan Leverage secara bersama-sama terhadap Laba Perlembar Saham PT. UNILEVER Tbk.
1.5 Manfaat Penelitian
1.1 Manfaat Akademis
Memberikan tambahan pengetahuan dan pengalaman untuk mengetahui pengaruh Profitabilitas dan Leverage terhadap Laba Perlembar Saham.
1.2 Manfaat Praktis
a. Bagi Penulis : Memberikan tambahan pengetahuan dan pengalaman untuk mengetahui penerapan teori yan diperoleh dari perkuliahan dan buku literature yang dipraktekan dalam perusahaan.
b. Bagi Perusahaan yang terkait : Sebagai bahan masukan untuk mengetahui sejauh mana kinerja perusahaan tersebut sehingga dapat menentukan langkah dalam pembagian deviden.
c. Bagi Investor : Penulis memberikan masukan atau sebagai alat bantu bagi para investor pemula / calon investor dalam menilai prospek dan resiko dari suatu sekuritas terutama saham.
1.3 Metodologi Penelitian
1.3.1 Objek Penelitian
PT. UNILEVER Tbk yang sudah Go Public di BEI merupakan perusahaan yang bergerak dibidang manufaktur yang beralamat di Graha Unilever Jl. Jend. Gatot Subroto kav.15 Jakarta.
1.3.2 Data / Variabel
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data laporan keuangan publikasi PT.UNILEVER tbk periode tahun 2004, 2005, 2006, 2007, dan tahun 2008. Variable yang digunakan adalah metode regresi linear berganda dimana laba per lembar saham sebagai variabel dependent serta rasio profitabilitas dan leverage sebagai variabel independent.
1.3.3 Metode Pengumpulan Data
Data yang diperoleh penulis berupa data sekunder. Untuk mendapatkan data tersebut penulis melakukan kunjungan ke website dengan alamat http://www.idx.co.id
1.3.4 Alat Analisis
Penulis menggunakan data berupa data kuantitatif (berupa angka), dengan alat analisis sebagai berikut:
1. Statistik Inferensial, merupakan bidang ilmu statistik yang mempelajari cara penarikan suatu kesimpulan dari suatu populasi tertentu berdasarkan sampel yang dikumpulkan. Dalam penelitian ini penulis menggunakan uji regresi linear berganda untuk meneliti apakah terdapat pengaruh antara variabel dependent (EPS) dan variabel independent (Profitabilitas dan leverage) pada PT.UNILEVER Tbk dengan rumus :
^
Y = a0 + a1x1 + a2x2
Keterangan :
a0, a1, a2 = Konstanta
X1 = Profitabilitas modal sendiri
X2 = Leverage
1.6.5 Hipotesis
Berdasarkan permasalahan yang ada dan tujuan yang ingin dicapai maka hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut.
Ho : Tidak ada pengaruh yang signifikan dari profitabilitas dan leverage terhadap laba perlembar saham
Ha : Ada pengaruh yang signifikan dari profitabilitas dan leverage terhadap laba perlembar saham
1.6.6 Alat Pengolahan Data
Penulis menggunakan bantuan program SPSS 17, karena software ini merupakan yang paling sering digunakan dalam kegiatan penlitian dan juga mudah dipelajari.
LANDASAN TEORI
2.1 Kerangka Teori
2.1.1 Pengertian Pasar Modal
Pasar uang dan Pasar modal keduanya merupakan bagian dari pasar keuangan (financial market) yang merupakan sarana pengerahan dana atau tempat mempertemukan pihak yang kelebihan dana dan pihak yang mengalami kekurangan dana dan terbentuk untuk memudahkan pertukaran uang antara penabung dan peminjam. Oleh karena itu dapat dikatakan bahwa secara ekonomi, tujuan pasar keuangan adalah untuk mengalokasikan tabungan (saving) secara efisien dari pemilik dana kepada pengguna dana akhir. Pemilik dana adalah mereka, baik idividu maupun lembaga atau badan usaha, yang mentisihkan kelebihan dana yang dimilikinya untik diinvestasikan agar lebih produktif. Sementara itu Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1995 tantang Pasar Modal, pada pasal 1 angka 13 memberikan rumusan pengertian pasar modal sebagai kegiatan yang bersangkutan dengan Penawaran Umum dan Perdagangan efek, Perusahaan Publik yang berkaita dengan Efek yang diterbitkannya, serta lembaga dan profesi yang berkaitan dengan Efek. Sesuai denagn rumusan pengertian tersebut, Undang-Undang Pasar Modal tidak memberikan suatu definisi tentang pasar modal secara menyeluruh melainkan lebih menitikberatkan kepada kegiatan dan para pelaku dari suatu pasar modal.
Ada tiga definisi pasar modal :
1. Definisi yang luas
Pasar modal adalah kebutuhan system keuangan system keuangan yang terorganisasi, termasuk bank-bank komersial dan semua perantara di bidang keuangan, serta surat-surat kertas berharga/klaim, jangka panjang dan jangka pendek, primer dan yang tidak langsung.
2. Definisi dalam arti menengah
Pasar modal adalah semua pasar yang terorganisasi dan lembaga-lembaga yang memperdagangkan warkat-warkat kredit (biasanya yang berjangka waktu lebih dari satu tahun) termasuk saham-saham, obligasi-obligasi, pinjaman berjangka hipotek dan tabungan serta deposito berjangka.
3. Definisi dalam arti sempit
Pasar modal adalah tempat pasar terorganisasi yang memperdagangkan saham-saham dan obligasi-obligasi dengan memakai jasa dari makelar, komosioner dan para underwriter.
Secara umum pengertian pasar modal adalah pasar abstrak sekaligus pasar konkret dengan barang yang diperjualbelikan adalah dana yang bersifat abstrak, dan bentuk konkretnya adalah lembar surat-surat berharga di bursa efek.
Sedangkan pengertian Bursa Efek menurut J. Bogen: “Bursa efek adalah suatu system yang terorganisasi dengan mekanisme resmi untuk mempertemukan penjual dan pmbeli efek secara langsung atau melalui wakil-wakilnya”
2.12 Fungsi Pasar Modal
Dalam era globalisasi dewasa ini hamper setiap negara menaruh perhatian yang besar terhadap eksistensi pasar modal, terutama mengingat perananya yang strategis bagi penguatan kethan ekonomi suatu negara. Terjadinya plarian modal ke luar negeri sesungguhnya bukan hanya akibat dari merosotnya nilai rupiah (depresiasi) atau tingginya inflasi dan tingkat suku bunga di suatu negara, akan tetapi juga sebagai akibat tidak tersedianya alternative investasi yang menguntungkan di negara bersangkutan dan atau pada saat yang sama investasi portofolio di bursa negara lain menjanjikan keuntungan yang lebih tinggi dibandingkan dengan bursa di negara asalnya.
Dengan demikian pasar modal dapat memainkan peran penting bagi perkembangan ekonomi suatu negara, karena sebagaimana dikemukakan oleh Munir Fuadi (1996:11) suatu pasar modal memiliki fungsi-fungsi sebagai berikut :
1. Sarana untuk menghimpun dana-dana masyarakat untuk disalurkan ke dalam kegiatan-kegiatan yang produktif.
2. Sumber pembiayaan yang mudah, murah dan cepat bagi dunia usaha dan pembangunan nasional.
3. Mendorong terciptanya kesempatan berusaha dan sekaligus menciptakan kesempatan kerja.
4. Mempertinggi efisiensi alokasi sumber produksi.
5. Memperkokoh beroperasinya mekanisme financial market dala menata sistem moneter, karena pasar modal dapat menjadi sarana “open market operation” sewaktu-waktu diperlukan oleh Bank Sentral.
6. Menekan tingginya tingkat bunga menuju suatu “rate” yang reasonable.
7. Sebagai alternative investasi para pemodal.
2.1.2 Manfaat Keberadaan Pasar Modal
Menurut William F. Shape, dkk (2005) pasar modal memberikan manfaat antara lain:
1. Menyediakan sumber pendanaan atau pembiayaan jangka panjang
2. Memberikan wahana investasi bagi investor
3. Memungkinkan penyebaran kepemilikan perusahaan
4. Mendorong pengolaan perusahaan dengan iklim terbuka
2.1.3 Pengertian Investasi
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI, 1999 : 337), investasi adalah penanaman uang / modal di suatu perusahaan atau proyek dengan tujuan untuk memperoleh keuntungan. Sedangkan menurut Jogiyanto H.M ( 1998 : 5), Investasi adalah penundaan konsumsi sekarang untuk digunakan didalam produksi yang efisien selama periode waktu tertentu. Menurut William F. Sharpe dkk (2005), investasi dibedakan menjadi 2, yaitu:
1. Investasi Nyata (Real Investment)
Ialah investasi yang secara umum melibatkan asset berwujud seperti tanah, mesin, dan pabrik.
2. Investasi keuangan (Financial investment)
Ialah investasi yang melibatkan kontrak tertulis seperti saham biasa dan obligasi.
2.13.1 Tujuan Investasi
1. Untuk mendapatkan kehidupan yang lebih layak di masa yang akan datang. Seorang yang bijaksana akan berpikir bagaimana meningkatkan taraf hidupnya dari waktu ke waktu atau setidaknya bagimana berusaha untuk mempertahankan tingkat pendapatannya yang ada sekarang agar tidak berkurang di masa yang akan datang.
2. Mengurangi tekanan inflasi. Dengan melakukan investasi dalam pemilihan perusahaan atau objek lain, seseorang dapat menghindarkan diri agar kekayaan atau harta miliknya tidak merosot nilainya krena digerogoti oleh inflasi.
3. Dorongan untuk menghemat pajak. Beberapa Negara di dunia banyak melakukan kebijakan yang sifatnya mendorong tumbuhnya investasi di masyarakat melalui fasilitas perpajakan yang diberikan kepada masyarakat yang melakukan investasi pada bidang-bidang usaha tertentu.
2.13.2 Jenis-jenis Investasi
Menurut Sabar Warsini (2003) jenis-jenis Investasi itu Tergantung pada perusahaan yang menjalankannya, usulan investasi ada berbagai tipe. Untuk tujuan analisis, usulan investasi dibedakan menjadi :
1. Pengenalan Produk baru
Yaitu investasi modal yang tujuannya untuk menghasilka produk baru.
2. Ekspansi Produk lama atau penambahan kapasitas
Yaitu investasi modal yang tujuannya untuk memperluas produk yang selama ini telah dihasilkan perusahaan atau untuk menambah kapasitas misalnya pendirian pabrik baru.
3. Penggantian peralatan atau membangun gedung
Yaitu investasi modal yang tujuannya untuk mengganti mesin yang lama dengan yang baru atau untuk membangun gedung.
4. Penelitian dan pengembangan
Yaitu investasi modal yang tujuannya untuk memperoleh hal-hal baru atau pertumbuhan perusahaan dengan cara mengadakan penelitian-penelitian dan program-program pengembangan.
5. Eksplorasi
Yaitu investasi modal yang tujuannya untuk mengeksplorasi sumber-sumber alam.
2.1.4 Definisi Saham
Saham adalah secarik kertas yang menunjukan hak pemodal (yaitu pihak yang memiliki kertas tersebut) untuk memperoleh bagian dari prospek atau kekayaan organisasi yang menerbitkan saham tersebut dan berbagai kondisi yang memungkinkan pemodal tersebut menjalankan haknya (Agnes Sawir, 2004:90).
Jenis saham menurut Tjiptono Darmadi dan Hendy M.F (2006) terdiri dari:
1. Ditinjiau dari segi kemampuan dalam hak tagih
- Saham biasa (common stock), yaitu saham yang menempatkan pemiliknya pada posisi paling akhir dalam pembagian deviden dan hak atas kekayaan ketika perusahaan mengalami likuidasi.
- Saham preferen (preferred stock), yaitu saham yang memiliki karakteristik gabungan antara obligasi dan saham biasa.
2. Ditinjau dari cara peralihan
- Saham Atas Unjuk, ialah saham yang nama pemiliknya tidak tertera dalam lembaran saham
- Saham Atas Nama, ialah saham yang nama pemiliknya tertera dalam lembaran saham
3. Ditinjau dari kinerja perdagangan
- Saham Unggulan
- Saham Pendapatan
- Saham Pertumbuhan
- Saham Spekulatif
- Saham Siklikal
2.1.5 Definisi Profitabilitas
Profitabilitas menurut Tjiptono Darmadi dan Hendy M.F (2006) adalah kemampuan perusahaan memperoleh laba dalam hubungan dengan penjualan, total aktiva maupun modal sendiri. Rasio profitabilitas ini akan memberikan gambaran tentang tingkat efektifitas pengelolaan perusahaan. Semakin tinggi profitabilitas berarti semakin baik, karena kemakmuran pemilik perusahaan meningkat dengan semakin tingginya profitabilitas. Ada bermacam cara untuk mengukur profitabilitas, yaitu:
1. Return on Asset (ROA)
Return on Asset (ROA) adalah perbandingan antara laba bersih dengan total aktiva yang tertanam dalam perusahaan. ROA digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba atas asset yang dimiliki perusahaan.
2. Return on Equity (ROE)
ROE menunjukan kemampuan perusahaan dalam memperoleh laba atas penggunaan modal sendiri.
3. Rentabilitas Ekonomi
Rentabilitas Ekonomi merupakan perbandingan antara laba dengan total kekayaan yang dimilikinya (Indriyo Gitosudarmo, 2003: 218)
Dalam penelitian ini penulis menggunakan dua rasio yang digunakan untuk mengukur Profitabilitas perusahaan yaitu ROE, dan ROA. Jika sebuah perusahaan lebih profitable maka pendanaannya lebih banyak berasal dari pendanaan secara internal.
2.1.6 Definisi Leverage
Menurut Agnes Sawir (2004), tingkat risiko dan return saham perusahaan merupakan faktor penting yang harus dipertimbangkan calon investor sebelum mengambil keputusan investasi saham. Return saham dan resiko berhubungan secara linier dengan leverage yang akan digunakan oleh perusahaan. Apabila risiko tinggi maka para pemegang saham akan meminta return saham yang tinggi pula, disamping itu penggunaan leverage juga dapat meningkatkan nilai perusahaan. Rasio keuangan yang digunakan untuk mengukur leverage perusahaan yaitu dengan menggunakan total debt to total asset ratio.
Menurut S. Munawir (1995 : 18), hutang / leverage adalah semua kewajiban keuangan perusahaan pada pihak lain yang belum terpenuhi, dimana hutang ini merupakan sumber dana/ modal yang berasal dari kreditor. Hutang atau kewajiban perusahaan dapat dibedakan menjadi hutang jangka pendek ( hutang yang harus dilunasi dalam waktu kurang atau sama dengan satu tahun ), dan hutang jangka panjang ( hutang yang harus dilunasi dalam waktu satu tahun atau lebih).
2.1.7 Definisi Earning per share
Earning per share (Laba perlembar saham) merupakan indikator yang secara ringkas menyajikan kinerja perusahaan yang dinyatakan dengan laba. Menurut mainingrum (2005) earning per share berpengaruh negatif terhadap saham karena earning per share yang tinggi mengindikasikan kinerja perusahaan yang baik. Menurut Supriyadi (2001) earning per share mempunyai pengaruh positif terhadap saham, karena perubahan dalam penggunaan utang akan mengakibatkan perubahan laba per lembar saham (EPS) sehingga mengakibatkan perubahan harga saham. Semakin tinggi persentase utang semakin tinggi resiko yang ditanggung perusahaan, sehingga investor akan mensyaratkan keuntungan sesuai dengan resiko yang ditanggungnya.
Earning per Share (EPS) menggambarkan laba bersih perusahaan yang diterima setiap saham.
2.1.8 Faktor –faktor yang mempengaruhi Laba Per Lembar Saham
Dibawah ini merupakan faktor-faktor yang mempengaruhi laba per lembar saham antara lain sebagai berikut :
Menurut J.Fred Weston dan Thomas E Copeland (1996:232) tujuan dari rasio Profitabilitas yaitu mengetahui kemampuan perusahaan untuk mendapatkan laba melalui semua kemampuan dan sumber yang ada, apabila rasio ini menurun maka laba per lembar sahamnya akan menurun juga begtu pula sebaliknya.
Menurut Sofyan Safri Harahap (2001:306) rasio Leverage yaitu untuk mengetahui apakah perusahaansudah mampu untuk memenuhi kewajiban (hutang) apabila perusahaan tidak dapat memenuhi kewajibannya, maka akan sangat mempengaruhi laba per lembar sahamnya dan apabila resiko tinggi maka para pemegang saham akan meminta return saham yang tinggi juga.
Menurut Weston dan Brigham (2001:26), faktor-faktor yang mempengaruhi laba per lembar saham adalah :
1. Tingkat bunga
Tingkat bunga dapat mempengaruhi laba per lembar saham dengan cara:
a. Mempengaruhi persaingan di pasar modal antara saham dengan obligasi,apabila suku bunga naik maka investor akan menjual sahamnya untuk ditukarkan dengan obligasi. Hal ini akan menurunkan laba per lembar saham. Hal sebaliknya juga akan terjadi apabila bunga mengalami penurunan.
b. Mempengaruhi laba perusahaan, hal ini terjadi karena bunga adalah biaya, semakin tinggi suku bunga maka semakin rendah laba perusahaan. Suku bunga juga mempengaruhi kegiatan ekonomi yang juga akan mempengaruhi laba perusahaan.
4. Jumlah kas deviden yang diberikan
Kebijakan pembagian deviden dapat dibagi menjadi dua,yaitu sebagian dibagikan dalam bentuk deviden dan sebagian disisihkan sebagai laba ditahan. Sebagai salah satu faktor yang mempengaruhi laba per lembar saham, maka peningkatan pembagian deviden merupakan salah satu cara utuk meningkatkan kepercayaan dari pemegang saham karena jumlah kas deviden yang besar adalah yang diinginkan oleh investor sehingga harga saham naik.
5. Jumlah laba yang didapat perusahaan
Pada umumnya, investor melakukan investasi pada perusahaan yang
mempunyai profit yang cukup baik karena menunjukkan prospek yang cerah sehingga investor tertarik untuk berinvestasi, yang nantinya akan mempengaruhi harga saham perusahaan.
6. Tingkat Resiko dan Pengembalian
Apabila tingkat resiko dan proyeksi laba yang diharapkan perusahaan meningkat maka akan mempengaruhi laba per lembar saham perusahaan. Biasanya semakin tinggi resiko maka semakin tingi pula tingkat pengembalian saham yang diterima.
2.1.9 Kajian Penelitian Sejenis
1. Penelitian yang dilakukan oleh Dhita Ayudia Wulandari (2005) yang berjudul “Analisis Pengaruh Profitabilitas, Leverage, Ukuran Perusahaan terhadap Laba Per Lembar Saham pada PT. Multipolar Coorporation Tbk” mengatakan bahwa Ukuran perusahaan memiliki korelasi yang terkuat terhadap laba per lembar saham PT. Multipolar Coorporation Tbk dibanding dengan variabel independent lainnya
2. Penelitian yang dilakukan oleh Anggrawit Kusumawardani (2006) yang berjudul “Analisis Pengaruh Profitabilitas, Leverage terhadap Laba Per Lembar Saham pada PT. Ramayana Lestari Sentosa Tbk” mengatakan bahwa secara parsial Profitabilitas dan Leverage tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap laba per lembar saham.
3. Penelitian yang dilakukan oleh Sri Yanti (2006) yang berjudul “Pengaruh Finansial Leverage terhadap Laba Per Lembar Saham pada PT. Indofood” menyatakan bahwa tingkat financial leverage mempunyai hubungan positif dan lemah dari hasil penelitian yang di dapat memiliki arti jika tingkat leverage tidak mengalami perubahan maka tingkat pendapatan per lembar saham diprediksi akan meningkat
3.1 Objek Penelitian
3.1.1 Sejarah Singkat Perusahaan
Objek penelitian dari penulisan ini adalah PT. Unilever Tbk yang beralamat di Graha Unilever Jl. Jend. Gatot Subroto Kav.15, Jakarta. Yang didirikan pada tanggan 05 Desember 1933. PT. Unilever Indonesia Tbk (perusahaan) didirikan pada tanggal 05 Desember 1933 sebagai Zeepfabrieken N.V. Lever dengan akta No. 33 yang dibuat oleh Tn.A.H van Ophuijsen, notaris di Batavia. Akta ini disetujui oleh Gubernur Jenderal van Negerlandsch-Indie dengan surat No.14 pada tanggal 16 Desember 1933, terdaftar di Raad van Justitie di Batavia dengan No. 302 pada tanggal 22 Desember 1933 dan diumumkan dalam Javasche Courant pada tanggal 9 Januari 1934 tambahan No. 3. Dengan akta No. 171 yang dibuat oleh notaris Ny. Kartini Mulyadi tertanggal 22 juli 1980, nama perusahaan diubah menjadi PT. Unilever Indonesia. Dengan akta No. 92 yang dibuat oleh notaris Tn. Mudofir Hadi,S.H. tertanggal 30 Juni 1997, nama perusahaan diubah menjadi PT. Unilever Indonesia Tbk. Akta ini disetujui oleh Menteri Kehakiman dengan keputusan No.C2-1.049HT.01.04TH.98 tertanggal 23 Februari 1998 dan diumumkan di Berita Negara No. 2620 tanggal 15 Mei 1998 Tambahan No. 39.
3.1.2 Visi dan Misi PT. Unilever Tbk.
Visi dan Misi dari PT. Unilever yaitu To become the first choice of consumer, costumer and community.
3.1.3 Struktur Organisasi
Dewan Komisaris
Jabatan Nama
Presiden Komisaris Jan Zijderveld
Komisaris Theodore Permadi Rachmat
Komisaris Kuntoro Mangkusubroto
Komisaris Cyrillus Harinowo
Komisaris Bambang Subianto
Dewan Direksi
Jabatan Nama
Presiden Direktur Maurits Daniel Rudolf Lasilang
Direktur Graeme David Pitkethly
Direktur Mohammad Efendi Suparsono
Direktur Joseph Bataona
Direktur Surya Dharma Mandala
Direktur Debora Herawati Sudrach
Direktur Andreas Moritz Egon Rompis
(sampai 1 Nov 2008)
Direktur Okty Damayanti
3.2 Data yang digunakan
Data yang digunakan oleh penulis adalah:
1. Untuk mencari Profitabilitas PT. Unilever Tbk, penulis menggunakan data keuangan berupa laporan Laba Rugi konsolidasi periode tahun 2004 hingga tahun 2008.
2. Untuk mencari Leverage PT. Unilever Tbk, penulis menggunakan data keuangan berupa Neraca Konsolidasi periode tahun 2004 hingga tahun 2008.
3. Untuk mencari Earning Per Share (Laba Per Lembar Saham) PT. Unilever Tbk, penulis menggunakan data keuangan berupa Neraca Konsolidasi periode tahun 2004 hingga tahun 2008.
3.3 Metode Pengumpulan Data
Data yang diperoleh penulis berupa data sekunder. Untuk mendapatkan data tersebut penulis melakukan kunjungan ke website dengan alamat http://www.idx.co.id. Data yang dikumpulkan penulis berupa data laporan keuangan publikasi tahunan PT. Unilever Tbk periode tahun 2004 hingga tahun 2008
3.4 Alat Analisis Yang Digunakan
1. Statistik Inferensial, merupakan bidang ilmu statistika yang mempelajari cara penarikan kesimpulan berdasarkan sampel yang berhasil dikumpulkan. Dalam penelitian ini peniliti menggunakan uji rregresi linear berganda untuk meneliti apakah terdapat pengaruh antara variabel dependent (EPS) dan variabel independent (Profitabilitas dan leverage) pada PT.Ramayana Lestari Sentosa Tbk dengan rumus :
Keterangan :
a0, a1, a2 = Konstanta
X1 = Profitabilitas modal sendiri
X2 = Leverage
3.5 Hipotesis
H0 : Tidak ada pengaruh yang signifikan profitabilitas dan leverage terhadap EPS ( laba per lembar saham )pada PT. Ramayana Lestari Sentosa Tbk.
Ha : Ada pengaruh yang signifikan profitabilitas dan Leverage terhadap EPS ( laba per lembar saham ) pada PT. Ramayana Lestari Sentosa Tbk.
3.5 Alat Pengolah Data
Penulis menggunakan bantuan program SPSS 17, karena software ini merupakan software yang paling sering digunakan dalam kegiatan penelitian dan juga mudah dipelajari.
4.1.1 Profil perusahaan
PT. Unilever Tbk didirikan pada tanggal 5 Desember 1933 dengan nama Lever’s Zeepfabriaken N.V. dengan akta No.23 Mr. A.H Van Ophuijsen, notaries di Batavia, disetujui oleh Gouverneur Generaal van Nedelandsch dengan surat No. 14 tanggal 16 Desember 1993, didaftarkan di Raad van Justitie di Batavia dengan No.302 pada tanggal 22 Desember, dan diumumkan dalam Javasche Courant tanggal 9 Januari 1934 Tambahan No.3.
Nama Perseroan diubah menjadi “PT. Unilever Indonesia” dengan akta No. 171 tanggal 22 Juli 1980 dari notaries Ny. Kartini Muljadi,S.H. Selanjutnya perubahan nama Perseroan menjadi “PT. Unilever Indonesia Tbk”, dilakukan dengan ajta notaries Tn. Mudofir Hadi,S.H. No. 92 tanggal 30 Juni 1997. Akta ini disetujui oleh Menteri Kehakiman dalam surat keputusan No. C2-1.049HT.01.04 Tahun 1998 tanggal 23 Februari 1988 dan diumumkan dalam Berita Negara No. 39 tanggal 15 Mei 1988, tambahan No.2620.
Kegiatan usaha Perseroan meliputi bidang Produksi, Pemasaran dan Distribusi barang-barang konsumsi yang meliputi sabun , deterjen, margarin, makanan berinti susu, es krim, produk-produk kosmetik, minuman dengan bahan pokok the dan minuman dengan sai buah.
Anggaran Dasar Perseroan telah mengalami beberapa kali perubahan, terakhir dengan akta notaries No. 16 tanggal 18 Juni 2008 dari Haji Syarif Siangan Tanudjaja,S.H., notaries di Jakarta, dalam rangka memenuhi ketentuan Undang-Undang Republik Indonesia No.40 tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas. Perubahan Anggaran Dasar Perseroan ini telah memperoleh persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dalam surat keputusan No. AHU-51473.AH.01.02 tanggal 15 Agustus 2008 dan telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 75 tanggal 16 September 2008, tambahan No. 18026
Pada tanggal 16 November 1981, Perseroan mendapat persetujuan Ketua Badan Pengawas Pasar Modal (Bapepam) No. SI-009/PM/E/1981 untuk menawarkan 15% sahamnya di Bursa Efek Indonesia. Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan tanggal 13 Juni 2000, para pemegang saham menyetujui untuk melakukan pemecahan saham (stock split) dengan mengubah nilai nominal saham dari Rp 1000 (nilai penuh) menjadi Rp 100 (nili penuh) per lembar saham. Perubahan ini diaktakan dengan akta notaris Singgih Susilo S.H. No.19 tanggal 4 Agustus 2000 dan disetujui oleh Menteri Hukum dan Perundang-undangan (dahulu Menteri Kehakiman) Republik Indonesia dalam surat keputusan No. C-18481 HT. 01.04-TH.2000.
Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan tanggal 24 Juni 2003, para pemegang saham menyetujui unyuk melakukan pemecahan saham (stock split) dengan mengubah nilai nominal saham dari Rp 100 (nilai penuh) menjadi Rp 10 (nilai penuh) per lembar saham. Perubahan ini diaktakan dengan akta notaries Singgih Susiilo, S.H. No. 46 tanggal 10 Juli 2003 dan disetujui oleh Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dalam surat keputusan No. C-17533 HT.01.04-TH.2003.
4.1.2 Manajemen Perusahaan
Tabel 4.1
Susunan Kepengurusan
Dewan Komisaris dan Dewan Direksi
PT. Unilever Indonesia Tbk
2008
Dewan Komisaris
Jabatan Nama
Presiden Komisaris Jan Zijderveld
Komisaris Theodore Permadi Rachmat
Komisaris Kuntoro Mangkusubroto
Komisaris Cyrillus Harinowo
Komisaris Bambang Subianto
Dewan Direksi
Jabatan Nama
Presiden Direktur Maurits Daniel Rudolf Lasilang
Direktur Graeme David Pitkethly
Direktur Mohammad Efendi Suparsono
Direktur Joseph Bataona
Direktur Surya Dharma Mandala
Direktur Debora Herawati Sudrach
Direktur Andreas Moritz Egon Rompis
(sampai 1 Nov 2008)
Direktur Okty Damayanti
4.2 Hasil Perhitungan Variabel Bebas dan Tidak Bebas
4.2.1 Perhitungan variabel bebas tahun 2004 hingga tahun 2008
1. Profitabilitas ( data berasal dari laporan laba / rugi konsolidasi )
ROA ( Rate on Assets )
Rasio yang menunjukkan perbandingan antara laba bersih dengan total assets yang tertanam dalam perusahaan, digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba atas assets yang dimiliki perusahaan
Tahun 2004 = 1.464.182.000.000 = 0.401464945
3.647.098.000.000
Tahun 2005 = 1.440.485.000.000 = 0.374896775
3.842.351.000.000
Tahun 2006 = 1.721.595.000.000 0.37215629
4.626.000.000.000
Tahun 2007 = 1.964.652.000.000 0.368367231
5.333.406.000.000
Tahun 2008 = 2.407.231.000.000 0.370073589
6.504.736.000.000
ROE (Return on Equity)
Rasio yang menunjukkan perusahaan dalam memperoleh laba atas modal sendiri.
Tahun 2004 = 1.464.182.000.000 0.648313642
2.258.447.000.000
Tahun 2005 = 1.440.485.000.000 0.662741094
2.173.526.000.000
Tahun 2006 = 1.721.595.000.000 = 0.726863151
2.368.527.000.000
Tahun 2007 = 1.964.652.000.000 0.729773069
2.692.141.000.000
Tahun 2008 = 2.407.231.000.000 0.776447983
3.100.312.000.000
2.Leverage (data berasal dari Neraca Konsolidasi)
Rasio ini digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan untuk membayar hutangnya bila pada suatu saat perusahaan dilikuidasi atau dibubarkan.
Tahun 2004 = 1.370.368.000.000 0.375742028 3.647.098.000.000
Tahun 2005 = 1.658.391.000.000 0.431608408 3.842.351.000.000
Tahun 2006 = 2.249.381.000.000 0.486247514
4.626.000.000.000
Tahun 2007 = 2.639.287.000.000 0.49485957
5.333.406.000.000
Tahun 2008 = 3.397.915.000.000 0.522375543
6.504.736.000.000
4.2.2 Perhitungan Variabel Tidak Bebas tahun 2004 hingga tahun 2008
a. Laba Perlembar Saham (data berasal dari laporan Laba / Rugi Konsolidasi)
Tahun 2004 = 192
Tahun 2005 = 189
Tahun 2006 = 226
Tahun 2007 = 257
Tahun 2008 = 315
4.3 Analisis Penelitian
4.3.1 Analisis Pengolahan Data
Tabel 4.3
Hasil perhitungan dengan SPSS 17
Descriptive Statistics
N Minimum Maximum Mean Std. Deviation
EPS 5 189 315 235.80 52.266
PROFITABILITAS 5 1.037637869 1.146521572 1.08621955380 .043676077149
LEVERAGE 5 .375742028 .522375543 .46216661260 .058474026857
Valid N (listwise) 5
Sumber : Data Hasil Pengolahan dengan Program SPSS
Analisis:
Rata-rata laba per lembar saham PT. Unilever Tbk mulai tahun 2004 hingga tahun 2008 sebesar 235.80
Rata-rata Profitabilitas PT. Unilever Tbk mulai tahun 2004 hingga tahun 2008 sebesar 1.08621955380
Rata-rata Leverage PT. Unilever Tbk mulai tahun 2004 hingga tahun 2008 sebesar 0.46216661260
Variables Entered/Removed
Model Variables Entered Variables Removed Method
1 LEVERAGE, PROFITABILITASa . Enter
a. All requested variables entered.
Sumber : Data Hasil Pengolahan dengan Program SPSS
Analisis:
Tabel Variabel Entered/Removed menunjukkan bahwa tida ada variabel yang dikeluarkan atau dengan kata lain kedua variabel bebas dimasukkan ke dalam perhitungan regresi.
Tabel 4.5
Hasil Perhitungan dengan SPSS
Tabel 4.4
Coefficientsa
Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig.
B Std. Error Beta
1 (Constant) -977.797 390.246 -2.506 .129
PROFITABILITAS 1098.825 487.261 .918 2.255 .153
LEVERAGE 43.343 363.951 .048 .119 .916
a. Dependent Variable: EPS
Hasil Perhitungan dengan SPSS
Sumber : Data Hasil Pengolahan dengan Program SPSS
1. Pengaruh profitabilitas terhadap EPS (laba per lembar saham)
Hipotesis :
Ho : Tidak ada pengaruh yang signifikan antara Profitabilitas dengan EPS (laba per lembar saham) pada PT. Unilever Tbk.
Ha : Ada pengaruh yang signifikan antara Profitabilitas dengan EPS (laba per lembar saham) pada PT. Unilever Tbk.
a) Menghitung t penelitian
Hasil dari perhitungan SPSS didapat t penelitian sebesar 2.255
b) Menghitung t table
Tarif signfikan yang ditetapkan sebesar 0.05 dan derajat kebebasan (DK) = n - 2 atau 5 - 2 = 3
Jadi, t tabel = 2.353.
c) Menentukan kriteria
Jika t penelitian > t tabel maka Ho ditolak dan Ha diterima.
Jika t penelitian < t tabel maka Ho diterima dan Ha ditolak.
d) Berdasarkan hasil perhitungan diperoleh t penelitian 2.255 dan t tabel 2.353 maka Ho diterima dan Ha ditolak yaitu tidak ada pengaruh yang signifikan antara profitabilitas dengan EPS (laba per lembar saham).
2. Pengaruh Leverage dengan EPS (laba per lembar saham)
Hipotesis :
Ho : Tidak ada pengaruh yang signifikan antara Leverage dengan EPS (laba per lembar saham) pada PT. Unilever Tbk.
Ha : Ada pengaruh yang signifikan antara Leverage dengan EPS (laba per lembar saham) pada PT. Unilever Tbk.
a) Menghitung t penelitian
Hasil dari penelitian SPSS t penelitian didapat sebesar 0.119
b) Menghitung t tabel
Tarif signifikan yang ditetapkan sebesar 0.05 dan derajat kebebasan (DK) = n – 2 atau 5 – 2 = 3
t tabel = 2.353
d) Menentukan kriteria
Jika t penelitian > t tabel maka Ho ditolak dan Ha diterima.
Jika t penelitian < t tabel maka Ho diterima dan Ha ditolak.
e) Membuat keputusan
Berdasarkan hasil penelitian diperoleh t penelitian sebesar 0.119 t tabel sebesar 2.353 maka, Ho diterima dan Ha ditolak yaitu tidak ada pengaruh yang signfikan antara Leverage dengan EPS (laba per lembar saham)
Tabel 4.6
Hasil Perhitungan dengan SPSS
Model Summary
Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate
1 .961a .924 .847 20.425
a. Predictors: (Constant), LEVERAGE, PROFITABILITAS
Sumber : Data hasil perhitungan dengan SPSS
Analisis :
Angka R square adalah 0.924, angka tersebut dapat digunakan untuk melihat besarnya pengaruh Profitabilitas dan Leverage terhadap EPS (laba per lembar saham) dengan cara menghitung koefisien determinasi (KD) dengan menggunakan rumus.
KD = R2 x 100%
= 0.924 x 100%
= 92.4 %
Angka tersebut mempunyai maksud bahwa Profitabilitas dan Leverage secara gabungan mempunyai pengaruh yang kuat atau ada pengaruh terhadap laba per lembar saham.
Untuk menguji apakah model regresi diatas sudah benar atau salah diperlukan uji hipotesis. Uji hipotesis menggunakan angka F yang tertera dalam tabel ANOVA :
Tabel 4.7
Hasil Perhitungan dengan SPSS
ANOVAb
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 10092.472 2 5046.236 12.097 .0076a
Residual 834.328 2 417.164
Total 10926.800 4
a. Predictors: (Constant), LEVERAGE, PROFITABILITAS
b. Dependent Variable: EPS
Sumber : Data hasil dari perhitungan SPSS
Analasis :
Hipotesis :
Ho : Tidak ada pengaruh yang signifikan Profitabilitas dan Leverage terhadap EPS (laba per lembar saham) pada PT. Unilever Tbk.
Ha : Ada pengaruh yang signifikan Profitabilitas dan Leverage terhadap EPS (laba per lembar saham) pada PT. Unilever Tbk.
Membandingkan besarnya F penelitian dengan F tabel dengan langkah- langkah berikut ini :
1. Menghitung F penelitian
Dari hasil perhitungan SPSS didapat F penelitian 12.097
2. Menghitung F tabel
Tarif signifikan 5% dengan derajat kebebasan (DK) dengan ketentuan numerator jumlah variabel (k) – 1 atau 2 – 1 = 1 dan Donumerator = jumlah kasus (n) – 2 atau 5 -2 = 3. Dengan ketentuan tersebut didapat angka F tabel = 10.13
3. Menentukan kriteria hipotesis
Jika F penelitian > F tabel maka Ho ditolak dan Ha diterima.
Jika F penelitian < F tabel maka Ho diterima dan Ha ditolak.
4. Mengambil keputusan
Berdasarkan hasil perhtungan F penelitian sebesar 12.097 dan F tabel sebesar 10.13, maka Ho ditolak dan Ha diterima. Dengan demikian model regresi diatas sudah benar. Kesimpulannya ada pengaruh yang signifikan Profitabilitas dan Leverage terhadap laba per lembar saham.
4.4 Rangkuman Hasil Penelitian
Dari penelitian yang telah dilakukan diperoleh hasil bahwa :
1. Dengan bersumber pada data laporan keuangan PT. Unilever Tbk diperoleh persamaan regresi linear berganda :
Y = -977.797 + 1098.825 + 43.343 Constanta -977.797 menyatakan EPS yang diperoleh bila tidak ada variabel Profitabilitas dan Leverage. Koefisien X1 (Profitabilitas)= 1098.825 memiliki hubungan yang positif, artinya jika kenaikan Profitabilitas Rp 1, maka menyebabkan kenaikan EPS sebesar 1098.825 sedangkan koefisien X2 (Leverage)= 43.343 memiliki hubungan yang positif, artinya jika Leverage mengalami kenaikan Rp 1, menyebabkan kenaikan EPS sebesar 43.343.
2. Berdasarkan hasil perhitungan di mana t penelitian sebesar 2.255, sedangkan t tabel 2.353 , maka tidak ada pengaruh yang signifikan Profitabilitas terhadap laba per lembar saham atau EPS.
3. Hasil perhitungan t penelitian sebesar 0.119 , sedangkan t tabel 2.353 , maka tidak pengaruh signifikan Leverage terhadap laba per lembar saham atau EPS.
4. Angka R square 0.924, hal ini berarti dari variasi EPS dapat dijelaskan dengan variabel Profitabilitas dan Leverage sebesar 92.4%
5. Dari uji Anova atau F test, di dapat F penelitian 12.097 dengan
tingkat signifikan 0,0076 jauh lebih kecil dari 0,05 maka model regresi ini bisa di pakai untuk memprediksi EPS (laba per lembar saham) atau bisa dikatakan Profitabilitas dan Leverage secara bersama-sama memiliki pengaruh yang signifikan terhadap EPS (laba per lembar saham ).
Daftar Pustaka
Darmadji,Tjiptono dan Hendy M.F.2006. Pasar Modal di Indonesia.Jakarta : Salemba.
Harahap,Sofyan Safri. 2001. Analisis Kritis Atas Laporan Keuangan.Jakarta : Rajawali Pers.
Kusumawardani,Anggrawit.2006.
Analisis Pengaruh Profitabilitas,Leverage Terhadap Laba Per Lembar Saham.Jakarta: Universitas Gunadarma.
Ahmad,Kamarudin,S.E.1996.Dasar-dasar Manajemen Investasi.Jakarta : Rineka Cipta
Sharpe, F William and Gordon J. Alexander.2005.Investasi.Jakarta:Index.