Minggu, 28 November 2010

Tips Agar Surat Lamaran Anda Dibaca HRD

Aspek yang biasanya dilihat (dicari) HRD dalam menyeleksi lamaran pada umumnya adalah:

1. Kejelasan Data Diri Pelamar. Pastikan info pribadi yang Anda tulis relevan dengan persyaratan pekerjaan yang dilamar. Bila tidak, sebaiknya tidak menuliskan informasi pribadi tersebut di CV (sebagai taraf awal seleksi). Anda bisa mencantumkan antara lain; nama lengkap, jenis kelamin, tempat dan tanggal lahir, kewarganegaraan, agama, status perkawinan, jumlah anak (bila ada), kepemilikan kendaraan (bila ada dan relevan), tinggi dan berat badan (bila relevan), gelar akademis terakhir, lulusan sekolah tinggi/institusi pendidikan mana, nomor sertifikasi profesional (bila ada dan relevan);
2. Kejelasan dan kelengkapan informasi kontak pelamar. Semakin lengkap semakin baik. Minimal cantumkan alamat lengkap, telepon, ponsel, dan e-mail.
3. Keahlian dalam karier, bidang spesifik yang diminati, kekuatan yang dimiliki. Lebih fokuskan pada keahlian, kepandaian, serta prestasi nyata yang sudah Anda capai relevan dengan pekerjaan/jabatan yang dilamar saat ini. Bukan sekadar menulis tanggung jawab kerja selama ini.
4. Prestasi akademis. Tuliskan gelar dan prestasi akademik yang Anda raih dan judul Tugas Akhir/Skripsi/Disertasi/Tesis. Informasi ini bisa mencerminkan potensi intelektualitas dan daya kognisi (penalaran), minat, serta kualitas ketekunan pelamar dalam menekuni suatu bidang tertentu.
5. Indikator keberhasilan/kesuksesan/prestasi lain. Hal ini dapat menggambarkan ketangguhan dan ketekunan kerja Anda. Misal, pernah mengikuti pelatihan/seminar ke luar negeri/ke institusi bergengsi atas prestasi keberhasilan Anda di perusahaan. Pernah melakukan efisiensi anggaran di unit kerja, berhasil menerapkan efisiensi sistem kerja di divisi, menerima beasiswa, dan lain-lain.

Hal lain yang dianggap “nilai tambah” bagi pihak HRD biasanya;

1. Keanggotaan pada Organisasi Profesional. Jika Anda terdaftar pada organisasi profesional yang berguna bagi perusahaan/klien perusahaan/network perusahaan yang Anda lamar, cantumkan keanggotaan Anda dan organisasi tersebut.
2. Keterampilan Tambahan. Seperti ragam bahasa asing yang dikuasai, kemampuan mengoperasikan program komputer tertentu, atau pelatihan-pelatihan unik yang pernah diikuti. Lengkapi dengan dokumen/sertifikat pendukungnya, sebagai lampiran.

Mengingat satu jabatan mungkin dilamar ribuan orang, HRD sangat mengandalkan CV pelamar dalam proses seleksi awal, untuk melanjutkan ke proses berikutnya (wawancara dan tes). Kemas CV yang menggambarkan kualitas diri Anda dalam format menarik, padat, lugas, agar memperbesar peluang dipanggil wawancara. Panjang CV maksimal 2 halaman, jika memang ada riwayat karier dan pendidikan yang dirasa sangat penting, maka 3 halaman maksimal masih dimungkinkan.

Bagi perusahaan yang membutuhkan staf full-timer, atau cenderung beraktivitas dinamis di hari Sabtu-Minggu, otomatis akan menggugurkan lamaran, berkaitan dengan kuliah Anda di akhir Minggu. Kecuali kualifikasi Anda sangat unik dan memiliki nilai lebih bagi perusahaan.

(Donna Turner, Praktisi SDM Experd/Majalah Chic), kompas.com

6 Kesalahan Saat Menyusun CV

Anda memiliki pengalaman kerja yang cukup baik di satu bidang yang sudah Anda jalani selama lima tahun ini. Tetapi kenapa ya, setiap kali mengirim surat lamaran untuk suatu lowongan pekerjaan, Anda tidak menerima respons yang Anda inginkan? Apakah ada kesalahan pada surat lamaran ataupun resume (CV) yang Anda buat?

Ternyata, tanpa Anda sadari, memang banyak kesalahan yang Anda buat saat menyusun daftar riwayat hidup. Kesalahan yang paling mudah ditemukan adalah melamar pekerjaan yang tidak Anda kuasai. Selain itu, ada lima kesalahan lain yang perlu Anda ketahui:

1. Melamar sebuah pekerjaan di mana Anda tidak memenuhi syarat. Banyak pelamar menganggap bahwa mencari pekerjaan tak ubahnya suatu permainan. “Kirim saja CV sebanyak-banyaknya, pasti ada yang memanggil kamu,” begitu kata teman Anda. Tetapi, hanya dengan mengirimkan surat lamaran, tidak berarti Anda pasti akan menemukan pekerjaan. Pihak perekrut biasanya tidak ingin membuang-buang waktu dengan mewawancarai orang yang memang tidak qualified. “Menyeleksi surat lamaran yang tidak memenuhi syarat itu membuat frustrasi, tidak produktif, dan menambah beban bagi staf,” kata Katherine Swift, Senior Account Director di KCSA Strategic Communications di Natick, Mass. “Hal itu juga membuat pencarian calon karyawan lebih menyusahkan.” Jadi, daripada membuang-buang waktu, lebih baik pilih lowongan yang memang benar-benar sesuai kualitas Anda.
2. Menyebutkan visi-misi yang muluk-muluk. Saat ini, yang perlu dipikirkan adalah kepentingan perusahaan, bukan calon karyawan. Dalam visi-misi, mungkin Anda menyebutkan harapan, impian, atau niat untuk menjadi karyawan teladan. Perekrut tidak akan peduli bagaimana agar Anda bisa mencapai impian yang Anda sebutkan tersebut. Setidaknya, sebelum mereka bertemu atau mempekerjakan Anda. Sebaliknya, tulislah pernyataan tujuan yang menjelaskan bagaimana keahlian dan pengalaman Anda akan membantu perusahaan menjadi lebih baik. Tuliskan juga dengan jelas jenis pekerjaan yang Anda cari.
3. Menggunakan satu surat lamaran yang umum untuk setiap lowongan pekerjaan. Untuk meyakinkan perekrut agar menerima Anda, sebaiknya Anda membuat surat lamaran tersebut lebih personal, sesuai dengan posisi yang Anda incar. Bila mungkin, tuliskan dengan bahasa Anda sendiri tentang deskripsi pekerjaan tersebut. CV Anda harus mencakup bahasan mengenai industri yang digeluti perusahaan, cukup untuk membuktikan bahwa Anda menguasai bidang tersebut. Anda juga bisa berbicara mengenai problem perusahaan, dan tantangan industri yang dihadapi. Berikan informasi spesifik tentang bagaimana meningkatkan loyalitas pelanggan, efisiensi, dan bagaimana pengalaman Anda dalam meningkatkan keuntungan pada pekerjaan yang lama, demikian menurut Jay Forte, konsultan dalam kinerja.
4. Tidak menjelaskan bagaimana pengalaman kerja bisa diterapkan untuk posisi yang baru. Meskipun pelamar harus menghindari pekerjaan yang tidak mereka kuasai, mereka bisa saja mengejar posisi atau divisi baru dan posisi jika mereka dapat menempatkan pengalaman mereka secara efektif. Seorang guru bahasa Inggris, misalnya, bisa saja melamar pekerjaan baru dengan menyebutkan bahwa ia berpengalaman dalam mengelola sumber daya manusia, mengembangkan keterampilan karyawan, menulis, dan training. “Gelar itu hanya sebuah ilmu, sedangkan pelamar membutuhkan keterampilan yang nyata dan pengalaman untuk pekerjaan yang mereka incar,” kata Anthony Pensabene, seorang penulis profesional.
5. Hanya memberikan CV, tanpa surat lamaran. Namanya saja daftar riwayat hidup, pasti sudah memasukkan data pribadi Anda. Namun, melamar pekerjaan tentu harus disertai surat lamaran, bukan CV-nya saja. Surat lamaran pun bukan merupakan surat pengantar yang mengatakan bahwa Anda tertarik dengan lowongan pekerjaan yang Anda maksud, lalu meminta pelamar membaca CV Anda. Menurut Lindsay Olson, seorang partner di Paradigm Staffing, Manhattan, “Perekrut ingin mengetahui mengapa pelamar menghubungi dirinya, bukan sekadar latar belakang singkat tentang diri Anda, dan perjalanan karier Anda. Hal ini penting untuk mencoba memisahkan diri Anda dari kompetisi.” Dengan kata lain, gambarkan diri Anda secara menarik dalam surat lamaran tersebut.
6. Tidak teliti memberikan detail. Pelamar yang kurang teliti pasti akan jadi musuh perekrut yang cermat. Misalnya, banyak typing error pada surat lamaran maupun CV-nya, atau tidak menuliskan nama perusahaan atau jabatan orang yang Anda referensikan dengan benar. Menurut Susan Whitcomb, penulis buku Resume Magic: Trade Secrets of a Professional Resume Writer, hampir 80 persen dari manajer sumber daya manusia yang disurvei mengatakan bahwa mereka menolak pelamar yang melanggar ketelitian ini, meskipun sebenarnya mereka memenuhi syarat. “Dengan rasio 6 pelamar dan hanya 1 yang diterima di pasar kerja saat ini, Anda tidak boleh membuat kesalahan dengan resume Anda,” tegas Whitcomb.

Sumber: MoneyWatch, kompas.com, Editor: din

Tips Penulisan Email Marketing, “5 Hal Yang Harus Dihindari Sewaktu Menulis E-Mail Promosi”

E-mail bukan sekadar alat untuk komunikasi namun adalah sarana yang dapat dipakai untuk melakukan promosi dan penjualan.

E-mail adalah senjata bagi para pemasar online. Mengapa tidak menambahkan strategi pemasaran Anda via e-mail untuk menjangkau banyak orang disamping aktivitas pemasaran offline yang Anda lakukan?. Masalahnya adalah, semakin banyak orang menerima e-mail, semakin sedikit orang menaruh perhatian pada masing-masing isi e-mail tsb. Hal ini nyata seperti yang umumnya para amatiran lakukan dengan sistem “hit and miss” di newsgroup atau di discussion group.

Maka untuk tampil beda, para pemasar online harus berupaya untuk menarik perhatian dari para calon kastemernya. Argumen yang sering mereka katakan adalah:

“Jika saya berteriak lebih keras dan lebih sering, pasti para calon kastemer akan mendengarkan saya.”

Memang, itu benar. Mereka mungkin akan mendengar Anda. Namun, apa reaksi mereka dan tanggapan mereka terhadap banjir e-mail tersebut? Apakah mereka akan senang? Atau sebaliknya mereka akan mengatakan dengan mengirim e-mail balik “Keluarkan aku dari e-mail Anda dan jangan kirimi lagi!”

Lima hal berikut ini adalah kesalahan dari para pemasar amatiran yang mereka gunakan pada e-mail mereka. (Hendaknya bedakan antara e-mail promosi dan email yang berisi newsletter. Kedua hal ini sangatlah berbeda.)

1. E-mail Promosi yang terlalu panjang.
Beberapa e-mail promosi cenderung terlalu panjang sebelum sampai ke tujuannya. Hal ini menyebabkan resipien harus melakukan “scroll down”. Karena itu ingatlah bahwa e-mail Anda bukanlah satu-satunya e-mail yang sampai di inbox mereka, dan kata-kata Anda hendaknya singkat dan “to the point”. Anda tahu hasilnya? Hasilnya sedikit saja yang mengirimkan balasannya kepada Anda.

2. E-mail Promosi yang terlalu Banyak Menuntut.
Hal ini juga sering dilakukan oleh para penulis e-mail, mereka tanpa diminta menawarkan sejumlah item atau produk atau pun jasa dan tidak fokus pada satu inti penawaran dan para resipien disuguhkan banyak pilihan item yang tidak diminta.

3. Terlalu Sering.
Beberapa orang berdalih bahwa kunci untuk pemasaran e-mail yang berhasil adalah frekuensinya. Karena itu mereka mengirimkan email promosi sesering mungkin. Memang, sepertinya demikian. Dalam pemasaran tradisional agar pesan iklan Anda tetap diingat, Anda harus sering menampilkannya sesering mungkin. Dan dalam pemasaran offline, memang begitu seharusnya, namun pemasaran online sama sekali berbeda. Anda bisa bayangkan bahwa masyarakat sudah terlalu sering dibombardir dengan pesan-pesan komersial di TV, Radio, Reklame dan Koran, kemudian Anda membombardir mereka lewat e-mail. Akibatnya Anda akan mendapat reputasi buruk dan mereka akan melewatkan e-mail Anda begitu saja tanpa membacanya dan akan mengabaikannya di kemudian hari sewaktu menerima e-mail Anda pula.

4. E-mail Promosi yang tidak terarah.
Ini juga adalah kesalahan yang sering dilakukan oleh para amatiran, karena e-mail murah, mereka lupa akan perlunya menerapkan strategi segmentasi dan membidik target market yang relevan. Akibatnya adalah calon kastemer Anda sama sekali tidak berminat dengan tawaran Anda, hal ini sama seperti Anda berjualan mesin pemanas di padang gurun dan tidak seorang pun yang berminat akan tawaran Anda, jadi pentingnya Anda melakukan e-mail promosi ke
target market yang tepat.

5. Penulisan E-Mail Promosi yang tidak bagus.
Membaca teks yang ditulis dengan baik sangat menyenangkan dan mudah dibaca. Tulislah dengan jelas, sederhana dan penuh respek. Penulisan e-mail promosi yang buruk adalah rintangan yang besar sehingga para resipien engan untuk menuangkan perhatian mereka pada kiriman e-mail Anda. Maka berikan perhatian lebih pada penulisan e-mail Anda. Pastikan Anda memiliki teknik menulis yang baik, lakukan perenungan dan tidak tergesa-gesa. Inbox adalah tempat yang bersifat pribadi, dan di situlah Anda dapat menjumpai calon kastemer Anda dan berbicara dengannya secara individu. Maka apabila tulisan e-mail promosi Anda tidak mengikuti kaidah di atas maka e-mail Anda tidak akan dibaca. Prinsipnya, adalah jangan terlalu banyak meminta namun lebih banyak membeli. Bidik e-mail Anda dengan hati-hati, buatlah terfokus dan terarah pada satu tujuan. Langsung ke poin yang dibicarakan dan jangan mutar-mutar. Pastikan penulisannya memiliki nilai yang bermutu dan rasio isi e-mail Anda adalah 80% : 20% artinya 80% berisi hal yang berguna dan 20% berisi penawaran Anda. Dengan kata lain, jika Anda menaruh respek akan waktu yang dimiliki oleh pembaca e-mail Anda, maka mereka pun akan berlaku sebaliknya dengan memberikan lebih banyak perhatian.

“Apakah Tulisan Penjualan Anda Terkesan Emosional”

Email penjualan dapat menjadi cara yang dahsyat dalam menyampaikan pesan Anda. Mail box saya terus-menerus terisi dengan “junk mail”, demikian kata banyak orang. Seorang teman memberitahu saya bahwa ratusan pesan email yang tak diundang datang setiap hari. Mengapa begitu banyak pelaku bisnis – baik yang berskala besar maupun kecil – menggunakan email? Sederhana saja. Email dapat langsung ditulis dengan cepat, berhasil dengan baik. Inilah alasannya.
Email adalah bentuk komunikasi yang sangat pribadi. Bahkan ketika Anda mengetahui bahwa surat yang sama dikirimkan ke ribuan orang, email tersebut masih terasa seperti tulisan pribadi dari seorang teman. Orang-orang yang mempunyai kemampuan yang bagus dalam menulis email penjualan mengetahui hal ini dan menggunakannya. Mereka berupaya sebaik mungkin untuk menciptakan suatu ikatan pribadi antara email tersebut dan resipiennya. Email penjualan Anda harus berbicara secara intim dengan pembacanya. Bercakap-cakap secara tidak resmi dengan kalimat-kalimat pendek dan kata-kata sederhana. Buatlah pembaca SEGERA dengan mudah mengerti apa yang Anda tawarkan. Kebanyakan orang hanya akan melihat sepintas selama tiga detik pertama terhadap email Anda sebelum memutuskan untuk membacanya lebih jauh atau menghapusnya. Buatlah tawaran Anda menarik dan tonjolkan di pembuka dengan tepat.


LIMA RUMUS DAHSYAT UNTUK EMAIL PENJUALAN

Salah satu dari hal-hal yang hebat dari surat langsung (direct mail) – biasa maupun elektronik – adalah bahwa Anda mendapatkan respon yang segera dan dapat ditindak lanjuti. Email penjualan yang berhasil, menghasilkan sejumlah pesan balik, telepon langsung, penjualan yang dapat diperhitungkan. Selama bertahun-tahun, para direct marketer telah menetapkan beberapa rumus favorit yang tampaknya berhasil. Berikut ini adalah lima rumus favorit saya.

1. Ceritakan sebuah kisah.
Perhatikan bahwa banyak dari email penjualan yang Anda terima mengikuti metode ini. Sangat sulit menahan diri untuk tidak membaca sebuah kisah orang lain yang khususnya terdengar mirip dengan situasi yang kita alami. Orang-orang menyukai kisah-kisah sukses bahkan gossip seperti acara TV “Eko nge-gosip”. Apalagi kisah tersebut memberi tahu kita caranya memperoleh kesuksesan untuk diri kita sendiri.

2. Surat dari Direktur.
Orang-orang merespek tulisan dari pemimpin perusahaan. Hal ini meminjamkan wewenang kepada pesan tersebut dan membuat pembaca merasa penting. Hal tersebut adalah sebuah cara yang bagus dalam menjual. Rumus ini juga dapat digunakan untuk memberitahu pembaca mengenai informasi di dalamnya.

3. Tawarkan sesuatu yang gratis.
Bisa jadi berupa kunjungan gratis atau diskon dari toko atau kantor Anda. Seorang dokter yang tinggal disamping jalan rumah saya menarik pasiennya dengan mengirimkan ratusan kartu pos yang menawarkan “diskon 10% untuk kunjungan pertama”. Prospek yang tertarik kepada produk atau jasa Anda akan lebih menghargai penawaran selanjutnya. Tawarkan dalam bentuk Special Report, brosur, atau booklet gratis.

4. Ajukan pertanyaan. “Apakah hari-hari Anda begitu menjengkelkan dan membuat frustasi?”
Ini adalah psikologi kuno yang bagus. Pada saat Anda mengajukan pertanyaan, pembaca terdorong untuk menjawab pertanyaan tersebut. Hal ini melibatkan pembaca secara mental ke dalam email penjualan dan penawaran Anda. Beberapa ahli mengatakan untuk mengajukan serangkaian pertanyaan yang menuntun resipien agar-agar masing-masing menjawab “ya”. Kemudian, pertanyaan terakhir yang menyuruh pembaca untuk menjawab “ya” untuk suatu transaksi atau “deal” bisnis.

5. Tunjukkan masalah yang sedang dihadapi oleh prospek.
Hal ini adalah metode promosi klasik. Perhatikan hal ini dalam pemasaran dan iklan dimanapun. Arahkan perhatian para pembaca kepada masalah, kemudian buatlah masalah tersebut tampak buruk. Sewaktu Anda telah menetapkan masalah sebagai rintangan utama dalam kehidupan pembaca, perkenalkan jasa atau produk Anda sebagai solusinya.

TULISLAH SUBJECT EMAIL UNTUK MEREBUT PERHATIAN
Kebanyakan email penjualan dimulai dengan sebuah headline yang langsung mempersembahkan poin utama. Subject bisa ditulis sedemikian rupa agar menggugah secara emosional, Juga selain itu ingat, dalam menyapa tidak cukup sekadar menulis :

Hallo . . . ,
Halo ke siapa? Agar menggigit sebutkan NAMA MEREKA, sebaliknya daripada “Hallo Teman,” atau “Hallo Para Orang Tua,” “Hallo Pencinta Bola Basket,” “Hallo Pemilik Mobil.” kedengarannya TERLALU umum, bukan? Tentu dalam hal ini Anda membutuhkan Sistem yang dapat mempersonalisasi setiap calon pembaca Anda, sebaliknya daripada “Copy & Paste”. Termasuk juga tambahan yang disebut N.B. atau P.S. pada akhir surat Anda. Studi menunjukkan bahwa kebanyakan pembaca langsung melompat ke N.B. sebelum membaca yang lainnya! N.B. harus dengan singkat mengemukakan kembali pokok utama penawaran Anda.

Akhirnya, tekankan manfaat daripada fitur. Bagaimana manfaat jasa atau produk kita meningkatkan kualitas hidup, pekerjaan, atau dompet kastemer. Manfaat dari penawaran Anda mungkin jelas bagi Anda, namun jangan serahkan pada pembaca untuk mencari tahu sendiri, tidak peduli sejelas apa tampaknya pengetahuan mereka terhadap jasa atau produk Anda. Tekankan manfaatnya. Hubungkan mereka pada fitur dari penawaran Anda. Email penjualan dapat menjadi sarana pribadi yang luar biasa untuk memperkenalkan orang-orang kepada produk, jasa, organisasi, atau ide Anda. Dengan menggunakan beberapa ide dan rumus yang telah saya sebutkan di atas, Anda dapat membuat email penjualan yang sangat emosional yang membuahkan hasil.

sumber :www. indowebster. com

penemuan baru otak di setrum agar pintar

Oxford, Diskalkulia merupakan gangguan belajar yang ditandai dengan kesulitan untuk menghitung angka-angka. Aliran listrik pada bagian tertentu di otak ternyata bisa mengatasi gangguan ini dan bahkan efeknya mampu bertahan hingga 6 bulan.

Tentu saja cara mengalirkan listrik ke otak tidak semudah menyalakan lampu. Ada teknik tertentu yang jika tidak dilakukan dengan benar justru menyebabkan efek sebaliknya yakni semakin sulit mengerjakan soal matematika.

Dalam sebuah eksperimen, ilmuwan dari Oxford University berhasil menemukan teknik yang tepat untuk mengatasi diskalkulia dengan aliran listrik. Eksperimen ini melibatkan 15 mahasiswa dengan rentang usia 20 hingga 21 tahun.

Ketika arus listrik sebesar 1 miliampere (mA) dialirkan di otak pada bagian parietal lobe yang mengatur kemampuan numerik dan matematis, para relawan merasakan efek yang cukup signifikan. Namun efeknya berfariasi tergantung arah aliran listrik.

Jika dialirkan dari bagian kanan parietal lobe ke bagian kirinya, kemampuan berhitung para relawan meningkat hingga 2 kali lipat. Sebaliknya ketika dialirkan dari arah kiri ke kanan, kemampuannya turun drastis hingga setara dengan kemampuan anak usia 6 tahun.

Karena teknik sesungguhnya jauh lebih rumit, salah satu ilmuwan yakni Dr Cohen Kadosh mengingatkan agar teknik ini tidak dicoba sendiri di rumah. Bagaimanapun teknik ini masih dalam tahap uji coba sehingga masih butuh penelitian lebih lanjut sebelum digunakan secara luas.

“Cara ini tidak akan mengubah seseorang menjadi secerdas Einstein, tapi juka beruntung suatu saat nanti akan berguna untuk mereka yang mengalami kesulitan belajar spesifik seperti diskalkulia,” ungkap Dr Kadosh seperti dikutip dari Telegraph.

sumber: AN Uyung Pramudiarja – detikHealth

Bahaya Bahan Pengawet Mi InstanPengaruhi Organ Tubuh

Penarikan salah satu merk mi instan produksi Indonesia di Taiwan membuat khawatir banyak konsumen di Indonesia. Pihak keamanan pangan Taiwan menariknya karena produk tersebut mengandung pengawet berbahaya, yaitu methyl p-hydroxybenzoate (paraben) dan benzoic acid

Menurut Dr. Ir. Nuri Andarwulan, M.Si, ahli pangan dari Institut Pertanian Bogor (IPB) hal itu bisa terjadi karena perbedaan regulasi produk pangan. Tiap negara memang memiliki peraturan yang berbeda soal keamanan pangan.

“Pengawet tersebut dari regulasi di Indonesia masih diizinkan penggunaannya. Tetapi mungkin regulasi Taiwan, tidak mengizinkannya sebagai bahan produk pangan. Maisng-masing negara memang memiliki otoritas sendiri mengenai keamanan pangan,” kata Dr. Nuri.

Ia juga mengungkapkan, harus diteliti lebih lanjut komponen dari mi instan yang mengandung paraben. Itu sangat penting karena tidak semua jenis mi instan mengandung paraben.

“Mi instan komponennya bukan hanya satu, yaitu noodle block, seasoning baik yang powder maupun cair. Sangat penting untuk mengetahui di bagian apa terdapat bahan pengawet jenis paraben tersebut. Rasa mi instan kan berbeda-beda, saya rasa tidak semua jenis terdapat paraben,” ujarnya menambahkan.

Paraben menurut Nuri memang relatif efektif mengawetkan produk pangan yang kurang asam dan tingkat pH-nya relatif tinggi. Penggunaan yang aman dalam suatu produk pangan juga memiliki batas maksimum yang ditentukan oleh BPOM.

“Jika BPOM masih mengizinkan penggunaan pengawet tersebut, berarti masih aman. Tetapi dengan adanya kasus ini, sebaiknya BPOM menelaah dan mengkaji lagi kebijakan tersebut,” kata Dr. Nuri.

Ia juga meminta masyarakat menjadi konsumen yang cerdas dalam memilih makanan. Harus mengonsumsi makanan yang beragam bukan hanya makanan instan demi memenuhi kebutuhan gizi setiap hari. Menurutnya dari beberapa penelitian pada hewan, konsumsi konsentrat pengawet yang tinggi bisa berpengaruh negatif pada organ tubuh.

“Dari studi yang dilakukan pada hewan yang diberikan dosis paraben tinggi menunjukkan adanya efek negatif pada kerja organ. Pengawet tersebut membuat adanya senyawa yang tidak termetabolisme dengan baik, sehingga terakumulasi dan membuat kerja organ menjadi tidak normal. Fungsi organ yang menurun membuat tubuh rentan terserang penyakit,” katanya menambahkan.

sumber: Petti Lubis, Mutia Nugraheni, vivanews.com

Tokoh yang Paling Berpengaruh di Dunia

ISAAC NEWTON 1642-1727
Alam dan hukum alam tersembunyi di balik malam.
Tuhan berkata, biarlah Newton ada! Dan semuanya akan terang benderang.

Isaac Newton, ilmuwan paling besar dan paling berpengaruh yang pernah hidup di dunia, lahir di Woolsthrope, Inggris, tepat pada hari Natal tahun 1642, bertepatan tahun dengan wafatnya Galileo. Seperti halnya Nabi Muhammad, dia lahir sesudah ayahnya meninggal. Di masa bocah dia sudah menunjukkan kecakapan yang nyata di bidang mekanika dan teramat cekatan menggunakan tangannya. Meskipun anak dengan otak cemerlang, di sekolah tampaknya ogah-ogahan dan tidak banyak menarik perhatian. Tatkala menginjak akil baliq, ibunya mengeluarkannya dari sekolah dengan harapan anaknya bisa jadi petani yang baik. Untungnya sang ibu bisa dibujuk, bahwa bakat utamanya tidak terletak di situ. Pada umurnya delapan belas dia masuk Universitas Cambridge. Di sinilah Newton secara kilat menyerap apa yang kemudian terkenal dengan ilmu pengetahuan dan matematika dan dengan cepat pula mulai melakukan penyelidikan sendiri. Antara usia dua puluh satu dan dua puluh tujuh tahun dia sudah meletakkan dasar-dasar teori ilmu pengetahuan yang pada gilirannya kemudian mengubah dunia.

Pertengahan abad ke-17 adalah periode pembenihan ilmu pengetahuan. Penemuan teropong bintang dekat permulaan abad itu telah merombak seluruh pendapat mengenai ilmu perbintangan. Filosof Inggris Francis Bacon dan Filosof Perancis Rene Descartes kedua-duanya berseru kepada ilmuwan seluruh Eropa agar tidak lagi menyandarkan diri pada kekuasaan Aristoteles, melainkan melakukan percobaan dan penelitian atas dasar titik tolak dan keperluan sendiri. Apa yang dikemukakan oleh Bacon dan Descartes, sudah dipraktekkan oleh si hebat Galileo. Penggunaan teropong bintang, penemuan baru untuk penelitian astronomi oleh Newton telah merevolusionerkan penyelidikan bidang itu, dan yang dilakukannya di sektor mekanika telah menghasilkan apa yang kini terkenal dengan sebutan "Hukum gerak Newton" yang pertama.

Ilmuwan besar lain, seperti William Harvey, penemu ihwal peredaran darah dan Johannes Kepler penemu tata gerak planit-planit di seputar matahari, mempersembahkan informasi yang sangat mendasar bagi kalangan cendikiawan. Walau begitu, ilmu pengetahuan murni masih merupakan kegemaran para intelektual, dan masih belum dapat dibuktikan --apabila digunakan dalam teknologi-- bahwa ilmu pengetahuan dapat mengubah pola dasar kehidupan manusia sebagaimana diramalkan oleh Francis Bacon.

Walaupun Copernicus dan Galileo sudah menyepak ke pinggir beberapa anggapan ngelantur tentang pengetahuan purba dan telah menyuguhkan pengertian yang lebih genah mengenai alam semesta, namun tak ada satu pokok pikiran pun yang terumuskan dengan seksama yang mampu membelokkan tumpukan pengertian yang gurem dan tak berdasar seraya menyusunnya dalam suatu teori yang memungkinkan berkembangnya ramalan-ramalan yang lebih ilmiah. Tak lain dari Isaac Newton-lah orangnya yang sanggup menyuguhkan kumpulan teori yang terangkum rapi dan meletakkan batu pertama ilmu pengetahuan modern yang kini arusnya jadi anutan orang.

Newton sendiri agak ogah-ogahan menerbitkan dan mengumumkan penemuan-penemuannya. Gagasan dasar sudah disusunnya jauh sebelum tahun 1669 tetapi banyak teori-teorinya baru diketahui publik bertahun-tahun sesudahnya. Penerbitan pertama penemuannya adalah menyangkut penjungkir-balikan anggapan lama tentang hal-ihwal cahaya. Dalam serentetan percobaan yang seksama, Newton menemukan fakta bahwa apa yang lazim disebut orang "cahaya putih" sebenarnya tak lain dari campuran semua warna yang terkandung dalam pelangi. Dan ia pun dengan sangat hati-hati melakukan analisa tentang akibat-akibat hukum pemantulan dan pembiasan cahaya. Berpegang pada hukum ini dia --pada tahun 1668-- merancang dan sekaligus membangun teropong refleksi pertama, model teropong yang dipergunakan oleh sebagian terbesar penyelidik bintang-kemintang saat ini. Penemuan ini, berbarengan dengan hasil-hasil yang diperolehnya di bidang percobaan optik yang sudah diperagakannya, dipersembahkan olehnya kepada lembaga peneliti kerajaan Inggris tatkala ia berumur dua puluh sembilan tahun.

Keberhasilan Newton di bidang optik saja mungkin sudah memadai untuk mendudukkan Newton pada urutan daftar buku ini. Sementara itu masih ada penemuan-penemuan yang kurang penting di bidang matematika murni dan di bidang mekanika. Persembahan terbesarnya di bidang matematika adalah penemuannya tentang "kalkulus integral" yang mungkin dipecahkannya tatkala ia berumur dua puluh tiga atau dua puluh empat tahun. Penemuan ini merupakan hasil karya terpenting di bidang matematika modern. Bukan semata bagaikan benih yang daripadanya tumbuh teori matematika modern, tetapi juga perabot tak terelakkan yang tanpa penemuannya itu kemajuan pengetahuan modern yang datang menyusul merupakan hal yang mustahil. Biarpun Newton tidak berbuat sesuatu apapun lagi, penemuan "kalkulus integral"-nya saja sudah memadai untuk menuntunnya ke tangga tinggi dalam daftar urutan buku ini.

Tetapi penemuan-penemuan Newton yang terpenting adalah di bidang mekanika, pengetahuan sekitar bergeraknya sesuatu benda. Galileo merupakan penemu pertama hukum yang melukiskan gerak sesuatu obyek apabila tidak dipengaruhi oleh kekuatan luar. Tentu saja pada dasarnya semua obyek dipengaruhi oleh kekuatan luar dan persoalan yang paling penting dalam ihwal mekanik adalah bagaimana obyek bergerak dalam keadaan itu. Masalah ini dipecahkan oleh Newton dalam hukum geraknya yang kedua dan termasyhur dan dapat dianggap sebagai hukum fisika klasik yang paling utama. Hukum kedua (secara matcmatik dijabarkan dcngan persamaan F = m.a) menetapkan bahwa akselerasi obyek adalah sama dengan gaya netto dibagi massa benda. Terhadap kedua hukum itu Newton menambah hukum ketiganya yang masyhur tentang gerak (menegaskan bahwa pada tiap aksi, misalnya kekuatan fisik, terdapat reaksi yang sama dengan yang bertentangan) serta yang paling termasyhur penemuannya tentang kaidah ilmiah hukum gaya berat universal. Keempat perangkat hukum ini, jika digabungkan, akan membentuk suatu kesatuan sistem yang berlaku buat seluruh makro sistem mekanika, mulai dari pergoyangan pendulum hingga gerak planit-planit dalam orbitnya mengelilingi matahari yang dapat diawasi dan gerak-geriknya dapat diramalkan. Newton tidak cuma menetapkan hukum-hukum mekanika, tetapi dia sendiri juga menggunakan alat kalkulus matematik, dan menunjukkan bahwa rumus-rumus fundamental ini dapat dipergunakan bagi pemecahan problem.

Hukum Newton dapat dan sudah dipergunakan dalam skala luas bidang ilmiah serta bidang perancangan pelbagai peralatan teknis. Dalam masa hidupnya, pemraktekan yang paling dramatis adalah di bidang astronomi. Di sektor ini pun Newton berdiri paling depan. Tahun 1678 Newton menerbitkan buku karyanya yang masyhur Prinsip-prinsip matematika mengenai filsafat alamiah (biasanya diringkas Principia saja). Dalam buku itu Newton mengemukakan teorinya tentang hukum gaya berat dan tentang hukum gerak. Dia menunjukkan bagaimana hukum-hukum itu dapat dipergunakan untuk memperkirakan secara tepat gerakan-gerakan planit-planit seputar sang matahari. Persoalan utama gerak-gerik astronomi adalah bagaimana memperkirakan posisi yang tepat dan gerakan bintang-kemintang serta planit-planit, dengan demikian terpecahkan sepenuhnya oleh Newton hanya dengan sekali sambar. Atas karya-karyanya itu Newton sering dianggap seorang astronom terbesar dari semua yang terbesar.

Apa penilaian kita terhadap arti penting keilmiahan Newton? Apabila kita buka-buka indeks ensiklopedia ilmu pengetahuan, kita akan jumpai ihwal menyangkut Newton beserta hukum-hukum dan penemuan-penemuannya dua atau tiga kali lebih banyak jumlahnya dibanding ihwal ilmuwan yang manapun juga. Kata cendikiawan besar Leibniz yang sama sekali tidak dekat dengan Newton bahkan pernah terlibat dalam suatu pertengkaran sengit: "Dari semua hal yang menyangkut matematika dari mulai dunia berkembang hingga adanya Newton, orang itulah yang memberikan sumbangan terbaik." Juga pujian diberikan oleh sarjana besar Perancis, Laplace: "Buku Principia Newton berada jauh di atas semua produk manusia genius yang ada di dunia." Dan Langrange sering menyatakan bahwa Newton adalah genius terbesar yang pernah hidup. Sedangkan Ernst Mach dalam tulisannya di tahun 1901 berkata, "Semua masalah matematika yang sudah terpecahkan sejak masa hidupnya merupakan dasar perkembangan mekanika berdasar atas hukum-hukum Newton." Ini mungkin merupakan penemuan besar Newton yang paling ruwet: dia menemukan wadah pemisahan antara fakta dan hukum, mampu melukiskan beberapa keajaiban namun tidak banyak menolong untuk melakukan dugaan-dugaan; dia mewariskan kepada kita rangkaian kesatuan hukum-hukum yang mampu dipergunakan buat permasalahan fisika dalam ruang lingkup rahasia yang teramat luas dan mengandung kemungkinan untuk melakukan dugaan-dugaan yang tepat.

Dalam uraian yang begini ringkas, adalah mustahil membeberkan secara terperinci penemuan-penemuan Newton. Akibatnya, banyak karya-karya yang agak kurang tenar terpaksa harus disisihkan biarpun punya makna penting di segi penemuan dalam bidang masalahnya sendiri. Newton juga memberi sumbangsih besar di bidang thermodinamika (penyelidikan tentang panas) dan di bidang akustik (ilmu tentang suara). Dan dia pulalah yang menyuguhkan penjelasan yang jernih bagai kristal prinsip-prinsip fisika tentang "pengawetan" jumlah gerak agar tidak terbuang serta "pengawetan" jumlah gerak sesuatu yang bersudut. Antrian penemuan ini kalau mau bisa diperpanjang lagi: Newtonlah orang yang menemukan dalil binomial dalam matematika yang amat logis dan dapat dipertanggungjawabkan. Mau tambah lagi? Dia juga, tak lain tak bukan, orang pertama yang mengutarakan secara meyakinkan ihwal asal mula bintang-bintang.

Nah, sekarang soalnya begini: taruhlah Newton itu ilmuwan yang paling jempol dari semua ilmuwan yang pernah hidup di bumi. Paling kemilau bagaikan batu zamrud di tengah tumpukan batu kali. Taruhlah begitu. Tetapi, bisa saja ada orang yang mempertanyakan alasan apa menempatkan Newton di atas pentolan politikus raksasa seperti Alexander Yang Agung atau George Wasington, serta disebut duluan ketimbang tokoh-tokoh agama besar seperti Nabi Isa atau Budha Gautama. Kenapa mesti begitu?

Pertimbangan saya begini. Memang betul perubahan-perubahan politik itu penting kalau tidak teramat penting. Walau begitu, bagaimanapun juga pada umumnya manusia sebagaian terbesar hidup nyaris tak banyak beda antara mereka di jaman lima ratus tahun sesudah Alexander wafat dengan mereka di jaman lima ratus sebelum Alexander muncul dari rahim ibunya. Dengan kata lain, cara manusia hidup di tahun 1500 sesudah Masehi boleh dibilang serupa dengan cara hidup buyut bin buyut bin buyut mereka di tahun 1500 sebelum Masehi. Sekarang, tengoklah dari sudut perkembangan ilmu pengetahuan. Dalam lima abad terakhir, berkat penemuan-penemuan ilmiah modern, cara hidup manusia sehari-hari sudah mengalami revolusi besar. Cara berbusana beda, cara makan beda, cara kerja dan ragamnya beda. Bahkan, cara hidup santai berleha-leha pun sama sekali tidak mirip dengan apa yang diperbuat orang jaman tahun 1500 sesudah Masehi. Penemuan ilmiah bukan saja sudah merevolusionerkan teknologi dan ekonomi, tetapi juga sudah mengubah total segi politik, pemikiran keagamaan, seni dan falsafah. Sangat langkalah aspek kehidupan manusia yang tetap "jongkok di tempat" tak beringsut sejengkal pun dengan adanya revolusi ilmiah. Alasan ini --sekali lagi alasan ini-- yang jadi sebab mengapa begitu banyak ilmuwan dan penemu gagasan baru tercantum di dalam daftar buku ini. Newton bukan semata yang paling cerdas otak diantara barisan cerdas otak, tetapi sekaligus dia tokoh yang paling berpengaruh di dalam perkembangan teori ilmu. Itu sebabnya dia peroleh kehormatan untuk didudukkan dalam urutan hampir teratas dari sekian banyak manusia yang paling berpengaruh dalam sejarah manusia. Newton menghembuskan nafas penghabisan tahun 1727, dikebumikan di Westminster Abbey, ilmuwan pertama yang memperoleh penghormatan macam itu.

sumber : www.indowebster.com

10 tempat paling misterius

Dunia kita penuh dengan tempat misterius yang menyembunyikan rahasia mereka dalam debu-debu peradaban yang ada. Kastil kuno, patung atau kuli sakral, tanah tersembunyi, dan berbagai tempat yang berhak mendapat perhatian lebih dari mereka yang gemar bertualang. Mari kita mulai bertualang dari satu tempat misterius ke tempat lainnya.

1. Pulau Paskah, Pulau ini berada di antara Tahiti dan Chili, dan meraih popularitas internasional karena patung kolosal yang luar biasa berbentuk wajah manusia. Tiap patung tingginya adalah 14 kaki (sekitar 4 meter), berat sekitar 14 dan terbuat dari batu vulkanis, dan merupakan hasil karya dari masyarakat Rapa Nui. Sampai sekarang belum diketahui bagaimanakah patung ini dibuat dengan teknologi primitif yang dimiliki masyarakat tersebut. Ada berbagai teori mengenai asal patung dan artinya, termasuk salah satunya adalah teori fantastis yang mengatakan bahwa patung ini dibuat oleh UFO. Tapi, sampai sekarang kebenaran dari semua teori yang ada belum terungkap. Akankah anda menjadi salah satu yang bisa mengungkapnya?

2. Mesir. Salah satu tempat paling misterius dan ajaib di planet. Berada di Afrika Utara, negara ini memiliki lebih dari 80 piramida yang tersebar di sepanjang sungai Nil. Masing2 tingginya mendekati 100 meter, dan terbuat dari batu raksasa dengan berat masing-masing mencapai 100 ton. Sampai sekarang legenda mengenai piramida masih mengundang berbagai gosip baru, mitos dan kepercayaan baru juga bermunculan. Dari semua piramida, yang tertinggi adalah Piramida Cheops. Semua piramida dibangun hanya dengan menumpuk satu batu diatas batu lainnya. Tidak ditemukan lem, paku, atau perekat apapun digunakan dalam pembuatan piramid. Semua batu entah bagaimana saling pas, sehingga sangat susah ditemukan adanya retakan atau celah. Permasalahan mengenai teknik pembangunan yang digunakan juga belum terjawab sampai saat ini. Jadi jika anda memang mencari misteri, Piramida-piramida Mesir akan tetap memberikan misteri bagi anda.

3. Bermuda. Di Atlantik Barat laut, terletak Segitiga Bermuda. Dalam segitiga ini terdapat 7 pulau besar dan 150 pulau kecil yang sebenarnya adalah gugusan karang. Segitiga ini juga disebut sebagai segitiga setan – semua alat teknologi tinggi dan semua alat navigasi tidak bekerja dengan benar di tempat tersebut. Seringkali bahkan komunikasi dengan dunia diluar segitiga ini menjadi masalah. Tidak ada yang tahu mengapa dan bagaimana mencegah hal ini. Jadi, jika anda memang berani, siapa tahu anda menjadi yang pertama memecahkan misteri ini.

4. Antartika. Antartika adalah tempat yang sangat tidak ramah untuk dihuni. Begitu banyak perubahan dan fenomena yang sampai sekarang menjadi rahasia besar buat sebagian besar dari kita. Antartika juga memiliki banyak misteri, dari 14 juta kilometer benua tertutup salju dan es dengan ketebalan antara 2000 sampai 4800 meter, ada juga pulau yang kering total, dan disebut “Lembah kering tanpa salju”. Jadilah saksi hidup untuk fenomena ini!

5. Xinjian. Di kota ini, ada daerah terbengkalai yang disebut “Moguicheng” atau kota iblis. Beberapa kastil di Moguicheng menimbulkan suara aneh yang tidak jelas darimana asalanya. Jika anda mendekati kota iblis ini di hari panas dengan angin sepoi-sepoi, anda akan mendengarkan ritme manis, seperti 10 juta bel kecil atau 10 juta gitar bermain bersama dengan indahya. Tapi jika angin kencang mendekat, maka suara yang timbul akan bagaikan raungan singa, tangis bayi atau lolongan serigala.

6. Stonehenge. Stonehenge adalah susunan batu misterius di daerah pinggiran Inggris. Tidak ada yang tahu tujuan dibangunnya apa, apakah istana, atau tempat pemujaan, atau kuil atau mungkin tanda adanya UFO? Coba anda kunjungi, siapa tahu anda bisa memecahkan misterinya!

7. Henan. Di Henan, Cina, anda akan menemukan daerah anomali geotermal yang disebut “bingbing bei” atau punggung es. Semua wilayah Cina memiliki perubahan musim yang normal, para penduduk di daerah barat Propinsi Liaoning, Cina, memiliki suhu hangat yang tetap. Tapi pada saat musim panas datang, maka mulailah fenomena ajaib ini. Ketika suhu udara mencapai suhu 30 derajat Celsius dan matahari bersinar dengan cerahnya, perubahan besar-besaran terjadi, dan temperatur di satu meter dibawah tanah mencapai -12 derajat Celsius, sehingga tanah membeku dan semua air berubah menjadi es.

8. Air Terjun Niagara. Air Terjun ini terkenal sebagai tujuan turis. Keajaiban alam ini terletak di perbatasan Kanada dan Amerika. Air terjun ini meliputi daerah seluas 250.000 mil persegi dan aliran airnya dapat mencapai 250.000 kaki kubik perjam.

9. Geyser. Geyser adalah aliran air hangat yang menyembur ke permukaan tanah. Geyser selalu tampak menarik dan misterius. Salah satu tempat di Reykjavik, ibukota Islandia, terkenal dengan geysernya yang mencapai diameter 20 meter dan ketika hujan, anda bisa menemukan pemandangan yang mengerikan: aliran air yang menyembur luar biasa sehingga mencapai ketinggian 70 meter. Jika anda mengunjungi Cina, dan menunggu di sekitaran Geyser di sungai Yangbo, Tibet. Geyser yang ada dapat menyembur dengan suara yang mengejutkan setiap beberapa menit sekali. Diamter semburan air panas ini mencapai 2 meter dan ketinggian semburannya dapat mencapai 20 meter.

sumber : www.indowebster.com

where the acct

TUGAS SOFTKILL


ETIKA PROFESI AKUNTANSI







NAMA KELOMPOK :

1. WAHYU PUTRA ( 21207149 )
2. ZUWINDA HANDARI RAHMIYATI ( 21207290 )
3. NANDA ISMANA PUTRA ( 21207345 )
4. NUGRATAMA IMANSYAH ( 20207806 )
5. ANGGREINI WULANDARI ( 20207129 )
6. FITRI MEIDA SARI ( 20207474 )
7. ELSHA INDAH CECILIA ( 20207399 )











UNIVERSITAS GUNADARMA




Mana Akuntan?

"Sam, aku benar-benar dalam kesulitan. Aku selalu ingin menjadi seorang akuntan. Tapi di sini saya hanya akan berlaku untuk perusahaan akuntansi pekerjaan setelah lulus dari universitas, dan aku tidak yakin aku ingin menjadi seorang akuntan setelah semua. "
"Kenapa, Norm? Dalam semua program akuntansi kami mengambil bersama, Anda bekerja keras super karena Anda benar-benar tertarik. Apa masalah anda sekarang? "
"Yah, aku sudah membaca surat kabar bisnis, laporan, dan jurnal akuntansi akhir-akhir ini, dan hal-hal hanya tidak menambahkan. Misalnya, Anda tahu bagaimana kita selalu diberitahu bahwa akuntan memiliki keahlian dalam measuremet dan pengungkapan, bahwa mereka seharusnya menyiapkan laporan dengan integritas, dan bahwa mereka harus membasmi penipuan jika mereka mencurigai hal itu? Yah, tidak terlihat seperti mereka telah melakukan pekerjaan yang baik. Setidaknya, mereka belum melakukan apa yang saya harapkan. "
"Ingat, Norm, kita masih mahasiswa dengan banyak belajar. Mungkin anda melewatkan sesuatu. Apa yang telah kamu telah membaca tentang? "
"Oke, Sam, berikut adalah beberapa cerita bagi Anda untuk berpikir tentang:
1. Dalam artikel ini, "Akuntan dan S & L Krisis," yang Akuntansi Manajemen pada bulan Februari 1993, saya menemukan dalil bahwa kegagalan $ 200 juta karena regulator dan penurunan di pasar real estat, bukan untuk penipuan akuntansi . . . tapi saya tidak membelinya sepenuhnya. Menurut artikel ini, suku bunga naik dan suku bunga kredit tetap mengakibatkan arus kas negatif pada saat yang sama sebagai penurunan nilai pasar real estat mengurangi nilai yang mendasari S & L aset kredit. Sebagai hasilnya, nilai bersih dari S banyak & LS jatuh, dan regulator memutuskan untuk mengubah beberapa praktek akuntansi untuk membuatnya tampak bahwa S & Ls masih di atas persyaratan modal minimum mandat untuk melindungi dana nasabah. Coba lihat daftar tujuh praktik akuntansi atau permasalahan yang dikutip:
• Write-off penghapusan kredit yang dijual selama masa pinjaman daripada ketika kerugian tersebut terjadi,
• Penggunaan pemerintah menerbitkan Sertifikat Net Worth akan dihitung sebagai modal S & L,
• Penggunaan transaksi yang melibatkan uang di muka dan arus kas jangka pendek, yang akan meningkatkan laba saat ini dengan mengorbankan nanti.
• Kurangnya ketentuan kerugian karena pemantauan pinjaman kredit miskin,
• Penghapusan goodwill dibuat pada penggabungan suara S & L dengan S bangkrut & L selama empat puluh tahun,
• Write-up dari harta yang dimiliki berdasarkan nilai-nilai penilaian, dan
Kurangnya,
• pelaporan ditandai berbasis untuk mencerminkan realitas ekonomi.
Masalahnya, bagi saya, adalah bahwa banyak dari praktek-praktek yang tidak sesuai prinsip akuntansi yang berlaku umum [GAAP], namun para akuntan pergi bersama-setidaknya mereka tidak objek atau meningkatkan praktik mereka cukup untuk mengubah hasilnya. Mengapa tidak? Di mana para akuntan? "
2. "Saya juga prihatin tentang keahlian profesi akuntansi mengklaim telah dalam hal pengukuran dan pengungkapan. Sebagai contoh, baru-baru ini ada banyak artikel mengenai biaya kesehatan diciptakan oleh merokok, namun tidak ada akuntan yang terlibat. Misalnya, Mei 1994 Laporan dari Pusat Kecanduan dan Penyalahgunaan Zat di Columbia University memperkirakan bahwa "pada tahun 1994 dolar, zat Penyalahgunaan akan biaya Medicare $ 20 miliar biaya rawat inap rumah sakit sendirian" dan bahwa tembakau menyumbang 80 persen dari mereka yang rawat inap. Selama dua puluh tahun ke depan, penyalahgunaan zat akan biaya program Medicare $ 1 triliun. Tak heran wali dari Trust Medicare Dana merilis sebuah laporan pada tanggal 21 April "memprediksi bahwa Dana akan kehabisan uang di tujuh tahun." Ini adalah isu-isu penting. Mengapa kita harus menunggu untuk ekonom dan kelompok kepentingan khusus untuk membuat perhitungan? tidak Haruskah akuntan dapat membuat mereka dan memberikan kredibilitas dan keseimbangan dalam proses? Bukankah manfaat bagi masyarakat? Di mana para akuntan?
3. "Bagaimana dengan temuan penipuan? Apakah auditor melakukan cukup untuk mencegah dan menangkap perilaku penipuan? Aku tahu apa yang dosen kita berkata: auditor tidak dapat diharapkan untuk menangkap segala sesuatu; tugas mereka bukan untuk mencari penipuan kecuali kecurigaan yang terangsang selama kegiatan lainnya, dan tugas utama mereka adalah untuk mengaudit laporan keuangan. Tapi bukan auditor hanya bereaksi terhadap masalah ditemukan, ketika mereka bisa proaktif? Tidak dapat mereka menekankan pentingnya menggunakan kode etik dan dorongan karyawan untuk membawa maju keprihatinan mereka atas tindakan tidak etis? Mengapa manajemen proaktif sesuai dalam beberapa daerah lain, seperti menyetrika masalah-masalah personel, tetapi perilaku reaktif sesuai ketika berhadapan dengan penipuan? perilaku reaktif hanya akan menutup pintu gudang setelah kuda itu telah dicuri. Dalam kasus Bank of Credit & Commerce International (BCCI), misalnya, setidaknya $ 1700000000 hilang. "
"Saya kira saya berubah pikiran tentang menjadi seorang akuntan profesional. Dapatkah Anda membantu saya keluar, Sam? "

Pertanyaan
1. Apa yang akan Anda katakan Norm?









Penjelasan :

Dilihat dari ilustrasi di atas diketahui bahwa Norm masih merasa bimbang untuk menjadi seorang Akuntan setelah lulus dari universitas. Ini disebabkan karena dia merasa masih belum menguasai ilmu atau kemampuan sebagai seorang akuntan. Hal lain yang membuat Norm masih ragu atau bimbang menjadi seorang akuntan yaitu banyaknya kasus yang melibatkan seorang akuntan yang dia baca dalam artikel dan jurnal dalam akuntansi. Permasalahan akuntansi itu adalah :
1. Kasus kantor S & L saat krisis

• Write – off penghapusan kredit yang dijual selama masa pinjaman dari pada saat kerugian itu terjadi.
• Bantuan dari pemerintah yaitu dengan menerbitkan Sertifikat Net Worth dihitung sebagai modal bagi S & L.
• Penggunaan transaksi yang melibatkan uang dimuka dan arus kas jangka pendek, yang akan meningkatkan laba pada saat ini dan mengorbankan laba pada saat yang akan datang.
• Kurangnya ketentuan kerugian karena pemantauan terhadap pinjaman kredit sangat kecil.
• Terjadi penghapusan goodwill pada saat penggabungan S & L , yang sudah berlangsung selama 40 tahun.
• Write dari harta yang dimiliki berdasrkan dari nilai – nilai penilaian.

Yang menjadi permasalahan bagi Norm terhadap kasus diatas adalah Banyak dari praktek – praktek yang tidak sesuai dengan Akuntansi yang berlaku umum ( GAAP ) , karena pra akuntan juga terlibat dalam praktek tersebut dan mereka juga tidak objektif atau mereka tidak dapat mengubah hasilnya. Dimana para Akuntan???.

2. Norm juga prihatin tentang keahlian profesi Akuntan dalam hal pengukuran dan pengungkapan. Sebagai contoh , batu – baru ini banyak artikel tentang biaya kesehatan yang dilibatkan oleh merokok, namun di sini tidak ada Akuntan yang terlibat.

3. Bagaimana dengan temuan penipuan???Apakah auditor cukup untuk mencegah perilaku penipuan?? Kenapa Auditor hanya bereaksi terhadap masalah yang ditemukan ketika mereka bisa proaktif. Tidak dapatkah mereka menekankan pentingnya menngunakan kode etik. Mengapa manajemen proaktif kalau menagkut masah – masalah personel, sedangkan reaktif ketika berhadapan dengan masalah penipuan.

Itulah yang menyebabkan Norm masih ragu dan bimbang untuk menjadi seorang Akuntan setelah lulus dari universitas.






Jawaban pertanyaan :
.
Yang harus dilakukan oleh Norm adalah Bahwa tidak semua Akuntan itu melakukan praktek – praktek yang dikemukakannya , masih ada yang mengikuti kode etik atau etika profesi akuntansi. Ini bisa dilhat dari pengertian Etika itu sendiri. Dilihat dari latar belakang munculnya Etika Profesi Akuntansi yaitu karena berkembangnya profesi akuntan yang disebabkan oleh berkembangnya perusahaan dan berbagai bentuk badan hukum perusahaan. Dan dilihat dari pengertiaan etika menurut kamus besar Bahasa Indonesia (1995), bahwa Etika adalah Nilai mengenai benar dan salah yang dianut oleh suatu golongan atau masyarakat. Sedangkan menurut Maryani & Ludigdo (2001), Etika adalah Seperangkat aturan atau norma atau pedoman yang mengatur perilaku manusia , baik yang harus dilakukan maupun yang harus ditinggalkan yang dianut oleh sekelompok atau segolongan masyarakat atau profesiSebagian akuntan melanggar kode etik , karena disebabkan oleh beberapa faktor.
Faktor – faktor yang mempengaruhi Pelanggarn Etika :
• Kebutuhan Individu
• Tidak ada pedoman
• Perilaku dan kebiaasaan individu yang terakumulasi dan tidak dikoreksi
• Lingkungan yang tidak etis
• Perilaku dari komunitas

Norm juga tidak perlu ragu dengan profesi akuntan , akan kemampuan mereka dalam hal pengukuran dan pengungkapan, karena bagi akuntan yang melanggar Kode Etik Profesi Akuntansi akan di berikan sanksi, yaitu :
• Sanksi Sosial
• Sanksi Hukum.

Jumat, 26 November 2010

Studi Kelayakan Bisnis

Studi Kelayakan Bisnis

Studi kelayakan sangat diperlukan oleh banyak kalangan, khususnya terutama bagi para investor yang selaku pemrakarsa, bank selaku pemberi kredit, dan pemerintah yang memberikan fasilitas tata peraturan hukum dan perundang-undangan, yang tentunya kepentingan semuanya itu berbeda satu sama lainya. Investor berkepentingan dalam rangka untuk mengetahui tingkat keuntungan dari investasi, bank berkepentingan untuk mengetahui tingkat keamanan kredit yang diberikan dan kelancaran pengembaliannya, pemerintah lebih menitik-beratkan manfaat dari investasi tersebut secara makro baik bagi perekonomian, pemerataan kesempatan kerja, dll.


Mengingat bahwa kondisi yang akan datang dipenuhi dengan ketidakpastian, maka diperlukan pertimbangan-pertimbangan tertentu karena didalam studi kelayakan terdapat berbagai aspek yang harus dikaji dan diteliti kelayakannya sehingga hasil daripada studi tersebut digunakan untuk memutuskan apakah sebaiknya proyek atau bisnis layak dikerjakan atau ditunda atau bahkan dibatalkan. Hal tersebut diatas adalah menunjukan bahwa dalam studi kelayakan akan melibatkan banyak tim dari berbagai ahli yang sesuai dengan bidang atau aspek masing-masing seperti ekonom, hukum, psikolog, akuntan, perekayasa teknologi dan lain sebagainya.

Dan studi kelayakan biasanya digolongkan menjadi dua bagian yang berdasarkan pada orientasi yang diharapkan oleh suatu perusahaan yaitu berdasarkan orientasi laba, yang dimaksud adalah studi yang menitik-beratkan pada keuntungan yang secara ekonomis, dan orientasi tidak pada laba (social), yang dimaksud adalah studi yang menitik-beratkan suatu proyek tersebut bisa dijalankan dan dilaksanakan tanpa memikirkan nilai atau keuntungan ekonomis.


PENGERTIAN

Jadi pengertian studi kelayakan peroyek atau bisnis adalah penelitihan yang menyangkut berbagai aspek baik itu dari aspek hukum, sosial ekonomi dan budaya, aspek pasar dan pemasaran, aspek teknis dan teknologi sampai dengan aspek manajemen dan keuangannya, dimana itu semua digunakan untuk dasar penelitian studi kelayakan dan hasilnya digunakan untuk mengambil keputusan apakah suatu proyek atau bisnis dapat dikerjakan atau ditunda dan bahkan ditadak dijalankan.


RUANG LINGKUP

Aspek yang terdapat pada studi kelayakan proyek atau bisnis yang terdiri dari berbagai aspek yang sudah disebutkan di atas antara lain :


1. Aspek hukum

Berkaitan dengan keberadaan secara legal dimana proyek akan dibangun yang meliputi ketentuan hukum yang berlaku termasuk :

a. Perijinan :

i) Izin lokasi :

• sertifikat (akte tanah),

• bukti pembayaran PBB yang terakhir,

• rekomendasi dari RT / RW / Kecamatan

ii) Izin usaha :

• Akte pendirian perusahaan dari notaris setempat PT/CV atau berbentuk badan hukum lainnya.

• NPWP (nomor pokok wajib pajak)

• Surat tanda daftar perusahaan

• Surat izin tempat usaha dari pemda setempat

• Surat tanda rekanan dari pemda setempat

• SIUP setempat

• Surat tanda terbit yang dikeluarkan oleh Kanwil Departemen Penerangan


2. Aspek sosial ekonomi dan budaya

Berkaitan dengan dampak yang diberikan kepada masyarakat karena adanya suatu proyek tersebut :

a. Dari sisi budaya

Mengkaji tentang dampak keberadaan peroyek terhadap kehidupan masyarakat setempat, kebiasaan adat setempat.

b. Dari sudut ekonomi

Apakah proyek dapat merubah atau justru mengurangi income per capita panduduk setempat. Seperti seberapa besar tingkat pendapatan per kapita penduduk, pendapatan nasional atau upah rata-rata tenaga kerja setempat atau UMR, dll.

c. Dan dari segi sosial

Apakah dengan keberadaan proyek wilayah menjadi semakin ramai, lalulintas semakin lancar, adanya jalur komunikasi, penerangan listrik dan lainnya, pendidikan masyarakat setempat.


Untuk mendapatkan itu semua dengan cara wawancara, kuesioner, dokumen, dll. Untuk melihat apakah suatu proyek layak atau tidak dilakukan dengan membandingkan keinginan investor atau pihak yang terkait dengan sumber data yang terkumpul.


3. Aspek pasar dan pemasaran

Berkaitan dengan adanya peluang pasar untuk suatu produk yang akan di tawarkan oleh suatu proyek tersebut :

• Potensi pasar

• Jumlah konsumen potensial, konsumen yang mempunyai keinginan atau hasrat untuk membeli.

Tentang perkembangan/pertumbuhan penduduk :

• Daya beli, kemampuan konsumen dalam rangka membeli barang mencakup tentang perilaku, kebiasaan, preferensi konsumen, kecenderungan permintaan masa lalu, dll.

• Pemasaran, menyangkut tentang starategi yang digunakan untuk meraih sebagian pasar potensial atau pelung pasar atau seberapa besar pengaruh strategi tersebut dalam meraih besarnya market share.


4. Aspek teknis dan teknologi

Berkaitan dengan pemilihan lokasi peroyek, jenis mesin, atau peralatan lainnya yang sesuai dengan kapasitas produksi, lay out, dan pemilihan teknologi yang sesuai.


5. Aspek manajemen

Berkaitan dengan manajemen pembangunan proyek dan operasionalnya.


6. Aspek keuangan

Berkaitan dengan sumber dana yang akan diperoleh dan proyeksi pengembaliannya dengan tingkat biaya modal dan sumber dana yang bersangkutan.

Pentingnya Studi Kelayakan Bisnis


STUDI KELAYAKAN USAHA adalah suatu penelitian tentang layak tidaknya suatu usaha dilakukan dengan menguntungkan secara terus menerus.

Ada dua studi yang dapat digunakan, yaitu :

* Studi Kelayakan Usaha (Feasibility Study of Business)

* Analisis SWOT: STRENGHT (Kekuatan), WEAKNESS (Kelemahan), OPPORTUNITY (Peluang), THREAT (Ancaman).

Hasil FS pada prinsipnya digunakan untuk antara lain ::

* Merintis usaha baru;

* Mengembangkan usaha yang sudah ada

* Memilih jenis usaha atau investasi/proyek yang paling menguntungkan.

Adapun pihak yang memerlukan FS diantaranya:

* Pihak wirausaha (pemilik perusahaan )
* Pihak investor dan penyandang dana;
* Pihak masyarakat dan pemerintah.

mekanisme perdagangan saham

Sebelum dapat melakukan transaksi, terlebih dahulu investor harus menjadi nasabah di perusahaan Efek atau kantor broker. Di BEI terdapat sekitar 120 perusahaan Efek yang menjadi anggota BEI. Pertama kali investor melakukan pembukaan rekening dengan mengisi dokumen pembukaan rekening. Di dalam dokumen pembukaan rekening tersebut memuat identitas nasabah lengkap (termasuk tujuan investasi dan keadaan keuangan) serta keterangan tentang investasi yang akan dilakukan.

Nasabah atau investor dapat melakukan order jual atau beli setelah investor disetujui untuk menjadi nasabah di perusahaan Efek yang bersangkutan. Umumnya setiap perusahaan Efek mewajibkan kepada nasabahnya untuk mendepositkan sejumlah uang tertentu sebagai jaminan bahwa nasabah tersebut layak melakukan jual beli saham. Jumlah deposit yang diwajibkan bervariasi; misalnya ada yang mewajibkan sebesar Rp 25 juta, sementara yang lain mewajibkan sebesar Rp 15 juta dan seterusnya.

Pada dasarnya tidak ada batasan minimal dan jumlah dana untuk membeli saham. Dalam perdagangan saham, jumlah saham yang dijual-belikan dilakukan dalam satuan perdagangan yang disebut dengan lot. Di Bursa Efek Indonesia, satu lot berarti 500 saham dan itulah batas minimal pembelian saham. Lalu dana yang dibutuhkan menjadi bervariasi karena beragamnya harga saham yang tercatat di Bursa. Misalnya harga saham XYZ Rp 1.000, maka dana minimal yang dibutuhkan untuk membeli satu lot saham tersebut menjadi ( 500 dikali Rp 1.000) sejumlah Rp 500.000. Sebagai ilustrasi lain, jika saham ABC harga per sahamnya Rp 2.500 maka dana minimal untuk membeli saham tersebut berarti ( 500 dikali Rp 2.500) sebesar Rp 1.250.000,-.
Di BEI, transaksi dilakukan pada hari-hari tertentu yang disebut Hari Bursa, yaitu:

Hari Bursa


Sesi Perdagangan


Waktu

Senin s/d Kamis



Sesi I
Sesi II



Jam 09.30 – 12.00 WIB
Jam 13.30 – 16.00 WIB

Jum’at



Sesi I
Sesi II



Jam 09.30 – 11.30 WIB
Jam 14.00 – 16.00 WIB

Dilihat dari prosesnya, maka urutan perdagangan saham atau Efek lainnya dapat dijelaskan sebagai berikut:

1.
Menjadi Nasabah di Perusahaan Efek.
Pada bagian ini, seseorang yang akan menjadi investor terlebih dahulu menjadi nasabah atau membuka rekening di salah satu broker atau Perusahaan Efek. Setelah resmi terdaftar menjadi nasabah, maka investor dapat melakuka kegiatan transaksi.
2.
Order dari nasabah.
Kegiatan jual beli saham diawali dengan instruksi yang disampaikan investor kepada broker. Pada tahap ini, perintah atau order dapat dilakukan secara langsung dimana investor datang ke kantor broker atau order disampaikan melalui sarana komunikasi seperti telpon atau sarana komunikasi lainnya.
3.
Diteruskan ke Floor Trader.
Setiap order yang masuk ke broker selanjutnya akan diteruskan ke petugas broker tersebut yang berada di lantai bursa atau yang sering disebut floor trader.
4.
Masukkan order ke JATS
Floor trader akan memasukkan (entry) semua order yang diterimanya kedalam sistem komputer JATS. Di lantai bursa, terdapat ratusan terminal JATS yang menjadi sarana entry order-order dari nasabah. Seluruh order yang masuk ke sistem JATS dapat dipantau baik oleh floor trader, petugas di kantor broker dan investor. Dalam tahap ini, terdapat komunikasi antara pihak broker dengan investor agar dapat terpenuhi tujuan order yang disampaikan investor baik untuk beli maupun jual. Termasuk pada tahap ini, berdasarkan perintah investor, floor trader melakukan beberapa perubahan order, seperti perubahan harga penawaran, dan beberapa perubahan lainnya.
5.
Transaksi Terjadi (matched).
Pada tahap ini order yang dimasukkan ke sistem JATS bertemu dengan harga yang sesuai dan tercatat di sistem JATS sebagai transaksi yang telah terjadi (done), dalam arti sebuah order beli atau jual telah bertemu dengan harga yang cocok. Pada tahap ini pihak floor trader atau petugas di kantor broker akan memberikan informasi kepada investor bahwa order yang disampaikan telah terpenuhi.
6.
Penyelesaian Transaksi (settlement)
Tahap akhir dari sebuah siklus transaksi adalah penyelesaian transaksi atau sering disebut settlement. Investor tidak otomatis mendapatkan hak-haknya karena pada tahap ini dibutuhkan beberapa proses seperti kliring, pemindahbukuan, dan lain-lain hingga akhirnya hak-hak investor terpenuhi, seperti investor yang menjual saham akan mendapatkan uang, sementara investor yang melakukan pembelian saham akan mendapatkan saham. Di BEI, proses penyelesaian transaksi berlangsung selama 3 hari bursa. Artinya jika melakukan transaksi hari ini (T), maka hak-hak kita akan dipenuhi selama 3 hari bursa berikutnya, atau dikenal dengan istilah T + 3.

mengenal obligasi

OBLIGASI

Obligasi merupakan surat utang jangka menengah-panjang yang dapat dipindahtangankan yang berisi janji dari pihak yang menerbitkan untuk membayar imbalan berupa bunga pada periode tertentu dan melunasi pokok utang pada waktu yang telah ditentukan kepada pihak pembeli obligasi tersebut.

Jenis Obligasi
Obligasi memiliki beberapa jenis yang berbeda, yaitu :
1) Dilihat dari sisi penerbit :
a) Corporate Bonds : obligasi yang diterbitkan oleh perusahaan, baik yang berbentuk badan usaha milik negara (BUMN), atau badan usaha swasta.
b) Government Bonds : obligasi yang diterbitkan oleh pemerintah pusat.
c) Municipal Bond : obligasi yang diterbitkan oleh pemerintah daerah untuk membiayai proyek-proyek yang berkaitan dengan kepentingan publik (public utility).

2) Dilihat dari sistem pembayaran bunga :
a) Zero Coupon Bonds : obligasi yang tidak melakukan pembayaran bunga secara periodik. Namun, bunga dan pokok dibayarkan sekaligus pada saat jatuh tempo.
b) Coupon Bonds : obligasi dengan kupon yang dapat diuangkan secara periodik sesuai dengan ketentuan penerbitnya.
c) Fixed Coupon Bonds : obligasi dengan tingkat kupon bunga yang telah ditetapkan sebelum masa penawaran di pasar perdana dan akan dibayarkan secara periodik.
d) Floating Coupon Bonds : obligasi dengan tingkat kupon bunga yang ditentukan sebelum jangka waktu tersebut, berdasarkan suatu acuan (benchmark) tertentu seperti average time deposit (ATD) yaitu rata-rata tertimbang tingkat suku bunga deposito dari bank pemerintah dan swasta.
3) Dilihat dari hak penukaran / opsi :
a) Convertible Bonds : obligasi yang memberikan hak kepada pemegang obligasi untuk mengkonversikan obligasi tersebut ke dalam sejumlah saham milik penerbitnya.
b) Exchangeable Bonds : obligasi yang memberikan hak kepada pemegang obligasi untuk menukar saham perusahaan ke dalam sejumlah saham perusahaan afiliasi milik penerbitnya.
c) Callable Bonds : obligasi yang memberikan hak kepada emiten untuk membeli kembali obligasi pada harga tertentu sepanjang umur obligasi tersebut.
d) Putable Bonds : obligasi yang memberikan hak kepada investor yang mengharuskan emiten untuk membeli kembali obligasi pada harga tertentu sepanjang umur obligasi tersebut.

4) Dilihat dari segi jaminan atau kolateralnya
a) Secured Bonds : obligasi yang dijamin dengan kekayaan tertentu dari penerbitnya atau dengan jaminan lain dari pihak ketiga. Dalam kelompok ini, termasuk didalamnya adalah:
- Guaranteed Bonds : Obligasi yang pelunasan bunga dan pokoknya dijamin denan penangguangan dari pihak ketiga
- Mortgage Bonds : obligasi yang pelunasan bunga dan pokoknya dijamin dengan agunan hipotik atas properti atau asset tetap.
- Collateral Trust Bonds : obligasi yang dijamin dengan efek yang dimiliki penerbit dalam portofolionya, misalnya saham-saham anak perusahaan yang dimilikinya.
b) Unsecured Bonds : obligasi yang tidak dijaminkan dengan kekayaan tertentu tetapi dijamin dengan kekayaan penerbitnya secara umum.

5) Dilihat dari segi nilai nominal
a. Konvensional Bonds : obligasi yang lazim diperjualbelikan dalam satu nominal, Rp 1 miliar per satu lot.
b. Retail Bonds : obligasi yang diperjual belikan dalam satuan nilai nominal yang kecil, baik corporate bonds maupun government bonds.

6) Dilihat dari segi perhitungan imbal hasil :
a. Konvensional Bonds : obligasi yang diperhitungan dengan menggunakan sistem kupon bunga.
b. Syariah Bonds : obligasi yang perhitungan imbal hasil dengan menggunakan perhitungan bagi hasil. Dalam perhitungan ini dikenal dua macam obligasi syariah, yaitu:
- Obligasi Syariah Mudharabah merupakan obligasi syariah yang menggunakan akad bagi hasil sedemikian sehingga pendapatan yang diperoleh investor atas obligasi tersebut diperoleh setelah mengetahui pendapatan emiten.
- Obligasi Syariah Ijarah merupakan obligasi syariah yang menggunakan akad sewa sedemikian sehingga kupon (fee ijarah) bersifat tetap, dan bisa diketahui/diperhitungkan sejak awal obligasi diterbitkan

Karakteristik Obligasi :

* Nilai Nominal (Face Value) adalah nilai pokok dari suatu obligasi yang akan diterima oleh pemegang obligasi pada saat obligasi tersebut jatuh tempo.
* Kupon (the Interest Rate) adalah nilai bunga yang diterima pemegang obligasi secara berkala (kelaziman pembayaran kupon obligasi adalah setiap 3 atau 6 bulanan) Kupon obligasi dinyatakan dalam annual prosentase.
* Jatuh Tempo (Maturity) adalah tanggal dimana pemegang obligasi akan mendapatkan pembayaran kembali pokok atau Nilai Nominal obligasi yang dimilikinya. Periode jatuh tempo obligasi bervariasi mulai dari 365 hari sampai dengan diatas 5 tahun. Obligasi yang akan jatuh tempo dalam waktu 1 tahun akan lebih mudah untuk di prediksi, sehingga memilki resiko yang lebih kecil dibandingkan dengan obligasi yang memiliki periode jatuh tempo dalam waktu 5 tahun. Secara umum, semakin panjang jatuh tempo suatu obligasi, semakin tinggi Kupon / bunga nya.
* Penerbit / Emiten (Issuer) Mengetahui dan mengenal penerbit obligasi merupakan faktor sangat penting dalam melakukan investasi Obligasi Ritel. Mengukur resiko / kemungkinan dari penerbit obigasi tidak dapat melakukan pembayaran kupon dan atau pokok obligasi tepat waktu (disebut default risk) dapat dilihat dari peringkat (rating) obligasi yang dikeluarkan oleh lembaga pemeringkat seperti PEFINDO atau Kasnic Indonesia.

Harga Obligasi :

Berbeda dengan harga saham yang dinyatakan dalam bentuk mata uang, harga obligasi dinyatakan dalam persentase (%), yaitu persentase dari nilai nominal.
Ada 3 (tiga) kemungkinan harga pasar dari obligasi yang ditawarkan, yaitu:

* Par (nilai Pari) : Harga Obligasi sama dengan nilai nominal Misal: Obligasi dengan nilai nominal Rp 50 juta dijual pada harga 100%, maka nilai obligasi tersebut adalah 100% x Rp 50 juta = Rp 50 juta.
* at premium (dengan Premi) : Harga Obligasi lebih besar dari nilai nominal Misal: Obligasi dengan nilai nominal RP 50 juta dijual dengan harga 102%, maka nilai obligasi adalah 102% x Rp 50 juta = Rp 51 juta
* at discount (dengan Discount) : Harga Obligasi lebih kecil dari nilai nominal Misal: Obligasi dengan nilai nominal Rp 50 juta dijual dengan harga 98%, maka nilai dari obligasi adalah 98% x Rp 50 juta = Rp 49 juta.

Yield Obligasi :
Pendapatan atau imbal hasil atau return yang akan diperoleh dari investasi obligasi dinyatakan sebagai yield, yaitu hasil yang akan diperoleh investor apabila menempatkan dananya untuk dibelikan obligasi. Sebelum memutuskan untuk berinvestasi obligasi, investor harus mempertimbangkan besarnya yield obligasi, sebagai faktor pengukur tingkat pengembalian tahunan yang akan diterima.

Ada 2 (dua) istilah dalam penentuan yield yaitu current yield dan yield to maturity.

*
Currrent yield adalah yield yang dihitung berdasrkan jumlah kupon yang diterima selama satu tahun terhadap harga obligasi tersebut.


Current yield = bunga tahunan
harga obligasi

Contoh:
Jika obligasi PT XYZ memberikan kupon kepada pemegangnya sebesar 17% per tahun sedangkan harga obligasi tersebut adalah 98% untuk nilai nominal Rp 1.000.000.000, maka:

Current Yield = Rp 170.000.000 atau 17%
Rp 980.000.000 98%
= 17.34%





* Sementara itu yiled to maturity (YTM) adalah tingkat pengembalian atau pendapatan yang akan diperoleh investor apabila memiliki obligasi sampai jatuh tempo. Formula YTM yang seringkali digunakan oleh para pelaku adalah YTM approximation atau pendekatan nilai YTM, sebagai berikut:

YTM approximation = C + R – P
n x 100%
R + P
2

Keterangan:

C = kupon
n = periode waktu yang tersisa (tahun)
R = redemption value
P = harga pemeblian (purchase value)
Contoh:
Obligasi XYZ dibeli pada 5 September 2003 dengan harga 94.25% memiliki kupon sebesar 16% dibayar setiap 3 bulan sekali dan jatuh tempo pada 12 juli 2007. Berapakah besar YTM approximationnya ?
C = 16%
n = 3 tahun 10 bulan 7 hari = 3.853 tahun
R = 94.25%
P = 100%


YTM approximation = 16 + 100 – 94.25
3.853
= 100 + 94.25
2
= 18.01 %

Mengenal Saham

Saham (stock) merupakan salah satu instrumen pasar keuangan yang paling popular. Menerbitkan saham merupakan salah satu pilihan perusahaan ketika memutuskan untuk pendanaan perusahaan. Pada sisi yang lain, saham merupakan instrument investasi yang banyak dipilih para investor karena saham mampu memberikan tingkat keuntungan yang menarik.
Saham dapat didefinisikan sebagai tanda penyertaan modal seseorang atau pihak (badan usaha) dalam suatu perusahaan atau perseroan terbatas. Dengan menyertakan modal tersebut, maka pihak tersebut memiliki klaim atas pendapatan perusahaan, klaim atas asset perusahaan, dan berhak hadir dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS).

Pada dasarnya, ada dua keuntungan yang diperoleh investor dengan membeli atau memiliki saham:
1. Dividen
Dividen merupakan pembagian keuntungan yang diberikan perusahaan dan berasal dari keuntungan yang dihasilkan perusahaan. Dividen diberikan setelah mendapat persetujuan dari pemegang saham dalam RUPS. Jika seorang pemodal ingin mendapatkan dividen, maka pemodal tersebut harus memegang saham tersebut dalam kurun waktu yang relatif lama yaitu hingga kepemilikan saham tersebut berada dalam periode dimana diakui sebagai pemegang saham yang berhak mendapatkan dividen.
Dividen yang dibagikan perusahaan dapat berupa dividen tunai – artinya kepada setiap pemegang saham diberikan dividen berupa uang tunai dalam jumlah rupiah tertentu untuk setiap saham - atau dapat pula berupa dividen saham yang berarti kepada setiap pemegang saham diberikan dividen sejumlah saham sehingga jumlah saham yang dimiliki seorang pemodal akan bertambah dengan adanya pembagian dividen saham tersebut.

2. Capital Gain
Capital Gain merupakan selisih antara harga beli dan harga jual. Capital gain terbentuk dengan adanya aktivitas perdagangan saham di pasar sekunder. Misalnya Investor membeli saham ABC dengan harga per saham Rp 3.000 kemudian menjualnya dengan harga Rp 3.500 per saham yang berarti pemodal tersebut mendapatkan capital gain sebesar Rp 500 untuk setiap saham yang dijualnya.

Sebagai instrument investasi, saham memiliki risiko, antara lain:
1. Capital Loss
Merupakan kebalikan dari Capital Gain, yaitu suatu kondisi dimana investor menjual saham lebih rendah dari harga beli. Misalnya saham PT. XYZ yang di beli dengan harga Rp 2.000,- per saham, kemudian harga saham tersebut terus mengalami penurunan hingga mencapai Rp 1.400,- per saham.
Karena takut harga saham tersebut akan terus turun, investor menjual pada harga Rp 1.400,- tersebut sehingga mengalami kerugian sebesar Rp 600,- per saham.

2. Risiko Likuidasi
Perusahaan yang sahamnya dimiliki, dinyatakan bangkrut oleh Pengadilan, atau perusahaan tersebut dibubarkan. Dalam hal ini hak klaim dari pemegang saham mendapat prioritas terakhir setelah seluruh kewajiban perusahaan dapat dilunasi (dari hasil penjualan kekayaan perusahaan). Jika masih terdapat sisa dari hasil penjualan kekayaan perusahaan tersebut, maka sisa tersebut dibagi secara proporsional kepada seluruh pemegang saham.
Namun jika tidak terdapat sisa kekayaan perusahaan, maka pemegang saham tidak akan memperoleh hasil dari likuidasi tersebut. Kondisi ini merupakan risiko yang terberat dari pemegang saham. Untuk itu seorang pemegang saham dituntut untuk secara terus menerus mengikuti perkembangan perusahaan.

Di pasar sekunder atau dalam aktivitas perdagangan saham sehari-hari, harga-harga saham mengalami fluktuasi baik berupa kenaikan maupun penurunan. Pembentukan harga saham terjadi karena adanya permintaan dan penawaran atas saham tersebut. Dengan kata lain harga saham terbentuk oleh supply dan demand atas saham tersebut. Supply dan demand tersebut terjadi karena adanya banyak faktor, baik yang sifatnya spesifik atas saham tersebut (kinerja perusahaan dan industri dimana perusahaan tersebut bergerak) maupun faktor yang sifatnya makro seperti tingkat suku bunga, inflasi, nilai tukar dan faktor-faktor non ekonomi seperti kondisi sosial dan politik, dan faktor lainnya.

polusi udara percepat penuaan dini

Kota megapolitan seperti Jakarta memang sangat berdekatan dengan polusi udara. Hati-hati dengan polusi seperti itu, karena dapat mengakibatkan penuaan dini.

” Polusi udara mengandung Radikal Bebas begitu banyak. Sama halnya dengan saat kita bernafas,”jelas ahli kesehatan kulit, Dr. Deby Vinski di acara grand opening, Perfect Beauty ” Haute Couture” Anti Aging Centre, di Taman Gandaria V, Selasa (9/11/2010).

Untungnya Dr. Deby Vinski memberikan beberapa tips agar dapat mencegah penuaan dini karena polusi udara.” Makan buah yang segar. Tapi jangan makan buah yang mengandung pestisida, karena kehormonan kita bisa turun,”ujar Dr. Deby Vinski.

Dr Deby Vinski juga menjelaskan untuk menghindari radikal bebas yang berlebihan diperlukan master Radikal Bebas.” Mendapatkan radikal bebas adalah dengan menjalani pola hidup sehat, berolahraga dan makan-makanan yang sehat,”jelas Dr. Deby Vinski. (tribunnews.com/fajar pratama)

komentar :

oleh karena itu agar kita selalu hidup sehat maka kita harus melakukan pola hidup sehat seperti mengkonsumsi makanan 4 sehat 5 sempurna dan rajin berolahraga.

Jumat, 12 November 2010

CSR suatu bentuk kepedulian perusahaan terhadap sosial/lingkungan sekitar

CSR (Corporate Social Responsibility) adalah suatu tindakan atau konsep yang dilakukan oleh perusahaan (sesuai kemampuan perusahaan tersebut) sebagai bentuk tanggungjawab mereka terhadap sosial/lingkungan sekitar dimana perusahaan itu berada. COntoh bentuk tanggungjawab itu bermacam-macam, mulai dari melakukan kegiatan yang dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan perbaikan lingkungan, pemberian beasiswa untuk anak tidak mampu, pemberian dana untuk pemeliharaan fasilitas umum, sumbangan untuk desa/fasilitas masyarakat yang bersifat sosial dan berguna untuk masyarakat banyak, khususnya masyarakat yang berada di sekitar perusahaan tersebut berada. Corporate Social Responsibility (CSR) merupakan fenomena strategi perusahaan yang mengakomodasi kebutuhan dan kepentingan stakeholder-nya. CSR timbul sejak era dimana kesadaran akan sustainability perusahaan jangka panjang adalah lebih penting daripada sekedar profitability.
Dari bentuk CSR ini saya mengambil perusahaan AQUA yang memberikan tanggung jawab terhadap social bentuk program ini bernama “Satu untuk Sepuluh”, AQUA ingin berkontribusi secara proaktif dan berkelanjutan untuk memberikan solusi terhadap permasalahan yang ada, termasuk kesulitan akses air bersih di Indonesia demi mewujudkan peningkatan kebiasaan hidup sehat keluarga. Caranya, setiap pembelian 1L AQUA (dengan label khusus), AQUA berkomitmen untuk memberikan fasilitas penyediaan akses terhadap 10L air bersih. Program khusus dari DANONE AQUA ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran kebiasaan hidup sehat melalui penyediaan akses air bersih dan edukasi mengenai kesehatan bagi daerah yang membutuhkan. Untuk saat ini, program ini sedang dilaksanakan di kecamatan Boking dan Amanatun Utara, NTT. Berkat program ini, kini masyarakat NTT sudah dapat mengambil air bersih di tempat yang lebih dekat.
Pada program Satu untuk Sepuluh 2007 lalu, AQUA telah berhasil membangun lebih dari 200 titik air baik di kecamatan Boking dan Amanatun Utara di Nusa Tenggara Timur, yang bisa menjangkau sekitar 12.000 penerima program.
Dalam program yang telah sukses dilaksanakan ini, ada 3 pilar utama yang berhasil diwujudkan:
• Penyediaan Akses Air Bersih yang lebih mudah
• Penyuluhan Pola Hidup Sehat
• Pemberdayaan Masyarakat di wilayah tersebut
Masih dengan menggunakan ketiga pilar di atas, AQUA berkomitmen untuk melanjutkan kembali kesuksesan program Satu untuk Sepuluh 2007, melalui program Satu untuk Sepuluh lanjutan di tahun 2009 ini. Dan kembali memilih NTT, dengan pertimbangan bahwa program sebelumnya telah berhasil berkontribusi secara signifikan meningkatkan kualitas hidup mereka. Namun kita tidak menutup mata bahwa kesulitan akses air bersih masih ada di beberapa daerah lain yang perlu perhatian. Selain itu, dengan program yang berkelanjutan, diharapkan bisa mendatangkan hasil yang lebih berkesinambungan.
Di tahun 2009 ini AQUA membantu lebih banyak daerah lain di NTT. Jika tahun lalu AQUA membantu kecamatan Boking dan Amanatun Utara, program lanjutan tahun ini akan menyasar kecamatan Boking, Amanatun Utara, Toianas dan Noebana. Akan ada lebih banyak masyarakat yang menjadi penerima program, menjadi 18.900 orang dibandingkan tahun sebelumnya yang 12.000 orang.

the big four (ernest young)

Ernest & Young
Ernest & Youn merupakan kantor akuntan public yang merupakan salah satu dari The Big Four Auditors, bersama dengan PricewaterhouseCoopers (PwC), Deloitte Touche Tohmatsu (Deloitte), dan KPMG. Ernst & Young merupakan perusahaan global yang terdiri dari sejumlah perusahaan anggota. EY Global bermarkas di London, EY AS di New York, dan EY Indonesia di Jakarta.
Amerika Serikat dan Britania Raya
Perusahaan (persekutuan/perserikatan) ini merupakan hasil dari serangkaian merger dari perusahaan-perusahaan pendahulunya. Persekutuan tertua didirikan pada tahun 1849 di Inggris dengan nama Harding & Pullein. Pada tahun itu juga, Frederick Whinney bergabung. Dia kemudian menjadi partner pada tahun 1859. Pada tahun 1894, seiring dengan bergabungnya anak-anaknya, persekutuan tersebut berganti nama menjadi Whinney, Smith & Whinney.
Pada tahun 1903, perusahaan Ernst & Ernst didirikan di Cleveland oleh Alwin dan Theodore Ernst. Pada tahun 1906, Arthur Young & Company didirikan di Chicago oleh Arthur Young.
Pada awal tahun 1924, perusahaan-perusahaan AS tersebut beraliansi dengan perusahaan dari Britania Raya, Young dengan Broad Paterson & Co, dan Ernst dengan Whinney, Smith & Whinney. Pada 1979, Ernst & Whinney terbentuk dan menjadi firma akuntansi keempat terbesar di dunia. Pada tahun 1989, peringkat empat bergabung dengan peringkat lima, Arthur Young, sehingga tercipta Ernst & Young ("EY").
Di Indonesia, EY berafiliasi dengan Kantor Akuntan Publik Purwantono, Suherman & Surja (PSS). Klien utama Ernst & Young antara lain Pertamina, Bank Negara Indonesia (BNI), Bank Rakyat Indonesia (BRI), PT Krakatau Steel & Group, Coca Cola Bottling Indonesia & Indosat
Struktur global
Setiap negara anggota EY dikelola sebagai bagian dari salah satu dari lima wilayah:
• Eropa, Timur Tengah, India & Afrika (EMEIA)
• Amerika
• Timur Jauh
• Oseania
• Jepang
Setiap wilayah memiliki sebuah tim manajemen tunggal, dipimpin oleh seorang Area Managing Partner yang duduk dalam Dewan Eksekutif Global (Global Executive Board). Seluruh wilayah mengintegrasikan model bisnis mereka.
Lini jasa dan pertumbuhan
EY memiliki empat lini jasa utama:
• Assurance, yaitu audit keuangan (assurance pokok) yang menyumbangkan 54% dari total pendapatan pada 2007.
• Tax, meliputi Business Tax Compliance, Human Capital, Indirect Tax, International Tax Services, Tax Accounting & Risk Advisory Services, dan Transaction Tax, dengan kontribusi pendapatan pada 2007 sebesar 22%.
• Transactions meliputi due diligence komersial, keuangan, real estat, dan pajak, merger & akuisisi, penilaian & pemodelan bisnis, restrukturisasi korporasi, dan jasa integrasi. Dikenal sebagai Transaction Advisory Services (TAS).
• Advisory, meliputi Technology and Security Risk Services (TSRS), Fraud Investigation and Dispute Services (FIDS), dan Business Risk Services (BRS). Sebelumnya lini jasa ini disatukan dengan Assurance dalam Assurance and Advisory Business Services (AABS). Lini jasa ini menyumbangkan 12% pendapatan pada 2007.
Bisnis jasa konsultasi EY berkembang sangat pesat selama tahun 1980-an dan 1990-an. Oleh karenanya U.S. Securities and Exchange Commission (Bapepam Amerika Serikat) dan anggota komunitas investasi sangat mengkhawatirkan kemungkinan terjadinya konflik kepentingan antara jasa konsultasi dan audit. Namun demikian, EY adalah yang pertama dari the Big Four auditors yang kemudian secara resmi melakukan pemisahan secara penuh atas kegiatan bisnis sistem integrasi dan praktek auditnya.
Klien audit global besar
Ernst & Young adalah auditor dari banyak perusahaan utama di Fortune 1000 seperti AOL Time Warner, Wal-Mart, Amazon.com, 3M, Oracle, McDonald’s, Google, Intel, Hewlett-Packard, Coca-Cola, dan Verizon.
Perusahaan anggota mempunyai bentuk legal yang bervariasi, AS dan Britania: Limited Liability Partnership Industri Jasa profesional Didirikan 1989; komponen individual dari 1849 Kantor pusat London, Inggris, Britania Raya Tokoh penting James S. Turley, Direktur dan CEO Produk Audit Perpajakan Konsultasi Pendapatan 24.523 juta Dolar AS (2008) Karyawan 135.730 (Global) Divisi Assurance, Tax, Transactions,Advisory

Minggu, 03 Oktober 2010

Etika Profesi Akuntansi

Kode Etik Profesi Akuntan Publik (sebelumnya disebut Aturan Etika Kompartemen Akuntan Publik) adalah aturan etika yang harus diterapkan oleh anggota Institut Akuntan Publik Indonesa atau IAPI (sebelumnya Ikatan Akuntan Indonesia - Kompartemen Akuntan Publik atau IAI-KAP) dan staf profesional (baik yang anggota IAPI maupun yang bukan anggota IAPI) yang bekerja pada satu Kantor Akuntan Publik (KAP).
Prinsip Etika :
- Tanggung Jawab Profesi
- Kepentingan Umum (Publik)
- Integritas
- Objektivitas
- Kompetensi dan kehati-hatian Profesional
- Kerahasiaan
- Perilaku Profesional
- Standar Teknis
Aturan Etika
- Indepedensi, Integritas, Objektivitas
- Standar Umum dan Prinsip Akuntansi
- Tanggung jawab pada klien
- Tanggung jawab kepada rekan seprofesi
- Tanggung Jawab dan Praktik lain

Keterterapan :
- Aturan ini harus diterapkan oleh anggota Ikatan Akuntan Indonesia- Kompartemen Akuntan Publik (IAI-KAP) dan staf professional ( baik yang anggota IAI-KAP maupun bukan yang anggota IAI-KAP yang bekerja pada suatu kantot akuntan publik )
- Rekan pimpinan KAP bertanggung atas ditaatinya aturan etika oleh anggota KAP.

Kamis, 03 Juni 2010

Jurnal PI ( Pengaruh Profitabiltas dan Leverage Terhadap Laba Per Lembar Saham Pada PT. Unilever Tbk.)

Abstraksi
Anggreini Wulandari. 20207129
Pengaruh Profitabilitas dan Leverage Terhadap Laba Perlembar Saham (EPS) PT. Unilever Tbk.
PI. Jurusan Akuntansi, Fakultas Ekonomi, Universitas Gunadarma, 2010
Kata Kunci : Pengaruh, Profitabilias dan Leverage Terhadap Laba Perlembar Saham (EPS)

( x + 47 + Lampiran )

Laporan keuangan merupakan alat yang sangat penting untuk memperoleh informasi sehubungan dengan posisi keuangan perusahaan. Data keuangan perusahaan terdiri dari neraca konsolidasi, laporan laba rugi, laporan perubahan arus kas, laporan perubahan modal dan catatan atas laporan keungan.
Untuk menentukan prospek dan resiko yang akan didapat dalam menginvestasikan dana pada suatu perusahaan ada baiknya menganalisa laporan keuangan dari perusahaan tersebut. Profitabilitas dan Leverage merupakan salah satu cara untuk mengetahui tingkat laba perlembar saham dan mengetahui kinerja dari perusahaan tersebut. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah profitabilitas dan leverage mempengaruhi laba perlembar saham. Sampel penelitian didapat dari perusahaan retail yang terdapat di bursa efek Indonesia. Laba perlembar saham merupakan variabel tidak bebas (dependent) dan profitabilitas, leverage merupakan variabel bebas (independent). Pengolahan dan analisis data dalam penelitian ini menggunakan metode regresi linier berganda dengan bantuan program SPSS 17.

Daftar Pusataka ( 1996-2007)







PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Pada prinsipnya pemenuhan kebutuhan dana suatu perusahaan dapat disediakan dari sumber intern dan ekstern perusahaan. Sumber Intern yaitu sumber dana yang dihasilkan sendiri oleh perusahaan, misalnya laba ditahan (retained earning). Apabila perusahaan memenuhi kebutuhan dananya dari sumber intern dikatakan perusahaan itu melakukan pendanaan intern (internal financing). Selain sumber intern, suatu perusahaan dapat pula memenuhi kebutuhan dananya dari sumber ekstern, yaitu sumber dana yang berasal dari tambahan penyertaan modal dari pemilik atau emisi saham baru, penjualan obligasi dan kredit dari bank. Bila perusahaan memenuhi kebutuhan dananya dari luar perusahaan maka itu disebut sebagai pendanaan ekstern (eksternal financing). Dan bila perusahaan dalam memenuhi kebutuhan dananya dipenuhi dari dana yang berasal dari pinjaman dikatakan perusahaan tersebut melakukan pendanaan hutang (debt financing). Dan jika perusahaan memenuhi kebutuhan dananya dari emisi atau penerbitan saham baru, maka dikatakan perusahaan tersebut melakukan pendanaan modal sendiri (external equity financing).
Pasar modal adalah salah satu dari beberapa sarana yang ada untuk mendapatkan modal bagi perusahaan. Salah satu syarat bagi perusahaan tersebut untuk mendapatkan modal melalui pasar modal adalah perusahaan tersebut sudah harus terdaftar sebagai perusahaan yang go public.
Didalam pasar modal pihak yang memerlukan dana dapat menawarkan sekuritas jangka panjang perusahaannya, dan pihak yang memiliki kelebihan dana dapat berinvestasi dengan membeli sekuritas tersebut. Sekuritas merupakan secarik kertas yang menunjukan hak pemodal (yaitu pihak yang memiliki kertas tersebut) untuk memperoleh bagian dari prospek atau kekayaan organisasi yang menerbitkan sekuritas tersebut dan berbagai kondisi yang memungkinkan pemodal tersebut menjalankan haknya. Apabila sekuritas ini diperjualbelikan, dan merupakan instrumen keuangan yang berjangka panjang, maka penerbitnya dilakukan di pasar yang disebut sebagai pasar modal, sedangkan kegiatan perdagangannya dilakukan di bursa. Di Indonesia terdapat dua bursa yaitu PT.Bursa Efek Jakarta (BEJ) dan PT.Bursa Efek Surabaya (BES) yang pada tahun 2007 bergabung menjadi Bursa Efek Indonesia (BEI).
Investor atau calon investor yang ingin menanamkan dananya dalam surat berharga harus melakukan analisis surat berharga dan kondisi yang berkaitan dengan penerbitan surat berharga. Hal ini dilakukan untuk menentukan prospek dan tingkat resiko dari surat berharga tersebut. Untuk dapat menganalisis surat berharga, investor / calon investor memerlukan informasi yang relevan dan dapat dipercaya. Informasi yang dibutuhkan investor terdiri dari neraca, laporan laba rugi, laporan arus kas, laporan perubahan ekuitas, dan catatan atas laporan keuangan yang semuanya merupakan bagian integral dari laporan keuangan. Perusahaan penerbit sekuritas memiliki tanggung jawab dalam penyusunan dan penyajian laporan keuangan serta wajib menyampaikan kepada BAPEPAM (Badan Pengawas Pasar Modal).
Profitabilitas dan Leverage adalah tolok ukur yang sering digunakan dalam pengukuran kinerja perusahaan bagi investor khususnya dalam hal ini laba per lembar saham. Earning Per Share adalah variable dependent yang merupakan perbandingan antara jumlah earning (EAT) dengan jumlah saham yang beredar. EPS merupakan rasio keuangan yang digunakan investor untuk menganalisis kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba berdasarkan saham yang dimiliki. Profitabilitas menurut R. Agus Sartono (1997:130) adalah kemampuan perusahaan memperoleh laba dalam hubungan dengan penjualan, total aktiva maupun modal sendiri. Rasio profitabilitas ini akan memberikan gambaran tentang tingkat efektifitas pengelolaan perusahaan. Leverage merupakan rasio yang menunjukan kemampuan perusahaan untuk memenuhi segala kewajiban financial baik jangka panjang maupun pendek (Sartono, 1996).
Dalam penelitian ini penulis menggunakan program SPSS 17, dengan metode regresi linear berganda dimana Earning Per Share ( laba per lembar saham ) sebagai variabel dependent atau indikator yang secara ringkas menyajikan kinerja perusahaan yang dinyatakan dengan laba serta rasio Profitabilitas dan Leverage sebagai variabel independent.
Menyadari pentingnya Earning Per Share, Profitabilitas dan Leverage sebagai alat ukur kinerja perusahaan penerbit sekuritas (dalam hal ini saham) bagi para investor/ calon investor dalam menentukan prospek dan resiko dari sekuritas yang didanai oleh investor/ calon investor maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian mengenai permasalahan tersebut dalam penulisan ilmiah yang berjudul “PENGARUH PROFITABILITAS DAN LEVERAGE TERHADAP LABA PERLEMBAR SAHAM, PADA PT. UNILEVER Tbk

1.2 Perumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang masalah di atas, maka perumusan masalah untuk penulisan ilmiah ini, yaitu :
1. Apakah Profitabilitas berpengaruh signifikan terhadap Laba Perlembar Saham pada PT.UNILEVER Tbk ?
2. Apakah Leverage berpengaruh signifikan terhadap Laba Perlembar Saham pada PT. UNILEVER Tbk?
3. Apakah Profitabilitas, dan Leverage secara bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap Laba Perlembar Saham PT. UNILEVER Tbk?
1.3 Batasan Masalah
Karena banyaknya faktor yang mempengaruhi kinerja sebuah perusahaan, maka dalam penulisan ini penulis membatasi permasalahan sebagai berikut:
1. Data-data yang digunakan dalam analisis dan pembahasan penulisan ilmiah ini adalah data laporan keuangan publikasi tahunan PT. UNILEVER Sentosa Tbk mulai dari periode tahun 2004, 2005, 2006, 2007, dan tahun 2008
2. Dalam penulisan ilmiah ini penulis membahas mengenai pengaruh Profitabilitas dan leverage terhadap laba perlembar PT. UNILEVER Tbk dengan metode regresi linear berganda.

1.4 Tujuan Penelitian
Tujuan penulis melakukan penulisan ilmiah ini adalah:
1. Untuk mengetahui pengaruh Profitabilitas terhadap Laba Perlembar Saham pada PT. UNILEVER Tbk.
2. Untuk mengetahui pengaruh Leverage terhadap Laba Perlembar Saham PT. UNILEVER Tbk.
3. Untuk mengetahui pengaruh Profitabilitas dan Leverage secara bersama-sama terhadap Laba Perlembar Saham PT. UNILEVER Tbk.




1.5 Manfaat Penelitian
1.1 Manfaat Akademis
Memberikan tambahan pengetahuan dan pengalaman untuk mengetahui pengaruh Profitabilitas dan Leverage terhadap Laba Perlembar Saham.

1.2 Manfaat Praktis
a. Bagi Penulis : Memberikan tambahan pengetahuan dan pengalaman untuk mengetahui penerapan teori yan diperoleh dari perkuliahan dan buku literature yang dipraktekan dalam perusahaan.
b. Bagi Perusahaan yang terkait : Sebagai bahan masukan untuk mengetahui sejauh mana kinerja perusahaan tersebut sehingga dapat menentukan langkah dalam pembagian deviden.
c. Bagi Investor : Penulis memberikan masukan atau sebagai alat bantu bagi para investor pemula / calon investor dalam menilai prospek dan resiko dari suatu sekuritas terutama saham.


1.3 Metodologi Penelitian
1.3.1 Objek Penelitian
PT. UNILEVER Tbk yang sudah Go Public di BEI merupakan perusahaan yang bergerak dibidang manufaktur yang beralamat di Graha Unilever Jl. Jend. Gatot Subroto kav.15 Jakarta.


1.3.2 Data / Variabel
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data laporan keuangan publikasi PT.UNILEVER tbk periode tahun 2004, 2005, 2006, 2007, dan tahun 2008. Variable yang digunakan adalah metode regresi linear berganda dimana laba per lembar saham sebagai variabel dependent serta rasio profitabilitas dan leverage sebagai variabel independent.

1.3.3 Metode Pengumpulan Data
Data yang diperoleh penulis berupa data sekunder. Untuk mendapatkan data tersebut penulis melakukan kunjungan ke website dengan alamat http://www.idx.co.id

1.3.4 Alat Analisis
Penulis menggunakan data berupa data kuantitatif (berupa angka), dengan alat analisis sebagai berikut:
1. Statistik Inferensial, merupakan bidang ilmu statistik yang mempelajari cara penarikan suatu kesimpulan dari suatu populasi tertentu berdasarkan sampel yang dikumpulkan. Dalam penelitian ini penulis menggunakan uji regresi linear berganda untuk meneliti apakah terdapat pengaruh antara variabel dependent (EPS) dan variabel independent (Profitabilitas dan leverage) pada PT.UNILEVER Tbk dengan rumus :

^
Y = a0 + a1x1 + a2x2

Keterangan :
a0, a1, a2 = Konstanta
X1 = Profitabilitas modal sendiri
X2 = Leverage


1.6.5 Hipotesis
Berdasarkan permasalahan yang ada dan tujuan yang ingin dicapai maka hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut.
Ho : Tidak ada pengaruh yang signifikan dari profitabilitas dan leverage terhadap laba perlembar saham
Ha : Ada pengaruh yang signifikan dari profitabilitas dan leverage terhadap laba perlembar saham


1.6.6 Alat Pengolahan Data
Penulis menggunakan bantuan program SPSS 17, karena software ini merupakan yang paling sering digunakan dalam kegiatan penlitian dan juga mudah dipelajari.

LANDASAN TEORI

2.1 Kerangka Teori
2.1.1 Pengertian Pasar Modal
Pasar uang dan Pasar modal keduanya merupakan bagian dari pasar keuangan (financial market) yang merupakan sarana pengerahan dana atau tempat mempertemukan pihak yang kelebihan dana dan pihak yang mengalami kekurangan dana dan terbentuk untuk memudahkan pertukaran uang antara penabung dan peminjam. Oleh karena itu dapat dikatakan bahwa secara ekonomi, tujuan pasar keuangan adalah untuk mengalokasikan tabungan (saving) secara efisien dari pemilik dana kepada pengguna dana akhir. Pemilik dana adalah mereka, baik idividu maupun lembaga atau badan usaha, yang mentisihkan kelebihan dana yang dimilikinya untik diinvestasikan agar lebih produktif. Sementara itu Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1995 tantang Pasar Modal, pada pasal 1 angka 13 memberikan rumusan pengertian pasar modal sebagai kegiatan yang bersangkutan dengan Penawaran Umum dan Perdagangan efek, Perusahaan Publik yang berkaita dengan Efek yang diterbitkannya, serta lembaga dan profesi yang berkaitan dengan Efek. Sesuai denagn rumusan pengertian tersebut, Undang-Undang Pasar Modal tidak memberikan suatu definisi tentang pasar modal secara menyeluruh melainkan lebih menitikberatkan kepada kegiatan dan para pelaku dari suatu pasar modal.
Ada tiga definisi pasar modal :
1. Definisi yang luas
Pasar modal adalah kebutuhan system keuangan system keuangan yang terorganisasi, termasuk bank-bank komersial dan semua perantara di bidang keuangan, serta surat-surat kertas berharga/klaim, jangka panjang dan jangka pendek, primer dan yang tidak langsung.
2. Definisi dalam arti menengah
Pasar modal adalah semua pasar yang terorganisasi dan lembaga-lembaga yang memperdagangkan warkat-warkat kredit (biasanya yang berjangka waktu lebih dari satu tahun) termasuk saham-saham, obligasi-obligasi, pinjaman berjangka hipotek dan tabungan serta deposito berjangka.
3. Definisi dalam arti sempit
Pasar modal adalah tempat pasar terorganisasi yang memperdagangkan saham-saham dan obligasi-obligasi dengan memakai jasa dari makelar, komosioner dan para underwriter.
Secara umum pengertian pasar modal adalah pasar abstrak sekaligus pasar konkret dengan barang yang diperjualbelikan adalah dana yang bersifat abstrak, dan bentuk konkretnya adalah lembar surat-surat berharga di bursa efek.
Sedangkan pengertian Bursa Efek menurut J. Bogen: “Bursa efek adalah suatu system yang terorganisasi dengan mekanisme resmi untuk mempertemukan penjual dan pmbeli efek secara langsung atau melalui wakil-wakilnya”

2.12 Fungsi Pasar Modal
Dalam era globalisasi dewasa ini hamper setiap negara menaruh perhatian yang besar terhadap eksistensi pasar modal, terutama mengingat perananya yang strategis bagi penguatan kethan ekonomi suatu negara. Terjadinya plarian modal ke luar negeri sesungguhnya bukan hanya akibat dari merosotnya nilai rupiah (depresiasi) atau tingginya inflasi dan tingkat suku bunga di suatu negara, akan tetapi juga sebagai akibat tidak tersedianya alternative investasi yang menguntungkan di negara bersangkutan dan atau pada saat yang sama investasi portofolio di bursa negara lain menjanjikan keuntungan yang lebih tinggi dibandingkan dengan bursa di negara asalnya.
Dengan demikian pasar modal dapat memainkan peran penting bagi perkembangan ekonomi suatu negara, karena sebagaimana dikemukakan oleh Munir Fuadi (1996:11) suatu pasar modal memiliki fungsi-fungsi sebagai berikut :
1. Sarana untuk menghimpun dana-dana masyarakat untuk disalurkan ke dalam kegiatan-kegiatan yang produktif.
2. Sumber pembiayaan yang mudah, murah dan cepat bagi dunia usaha dan pembangunan nasional.
3. Mendorong terciptanya kesempatan berusaha dan sekaligus menciptakan kesempatan kerja.
4. Mempertinggi efisiensi alokasi sumber produksi.
5. Memperkokoh beroperasinya mekanisme financial market dala menata sistem moneter, karena pasar modal dapat menjadi sarana “open market operation” sewaktu-waktu diperlukan oleh Bank Sentral.
6. Menekan tingginya tingkat bunga menuju suatu “rate” yang reasonable.
7. Sebagai alternative investasi para pemodal.







2.1.2 Manfaat Keberadaan Pasar Modal
Menurut William F. Shape, dkk (2005) pasar modal memberikan manfaat antara lain:
1. Menyediakan sumber pendanaan atau pembiayaan jangka panjang
2. Memberikan wahana investasi bagi investor
3. Memungkinkan penyebaran kepemilikan perusahaan
4. Mendorong pengolaan perusahaan dengan iklim terbuka

2.1.3 Pengertian Investasi
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI, 1999 : 337), investasi adalah penanaman uang / modal di suatu perusahaan atau proyek dengan tujuan untuk memperoleh keuntungan. Sedangkan menurut Jogiyanto H.M ( 1998 : 5), Investasi adalah penundaan konsumsi sekarang untuk digunakan didalam produksi yang efisien selama periode waktu tertentu. Menurut William F. Sharpe dkk (2005), investasi dibedakan menjadi 2, yaitu:
1. Investasi Nyata (Real Investment)
Ialah investasi yang secara umum melibatkan asset berwujud seperti tanah, mesin, dan pabrik.
2. Investasi keuangan (Financial investment)
Ialah investasi yang melibatkan kontrak tertulis seperti saham biasa dan obligasi.

2.13.1 Tujuan Investasi
1. Untuk mendapatkan kehidupan yang lebih layak di masa yang akan datang. Seorang yang bijaksana akan berpikir bagaimana meningkatkan taraf hidupnya dari waktu ke waktu atau setidaknya bagimana berusaha untuk mempertahankan tingkat pendapatannya yang ada sekarang agar tidak berkurang di masa yang akan datang.
2. Mengurangi tekanan inflasi. Dengan melakukan investasi dalam pemilihan perusahaan atau objek lain, seseorang dapat menghindarkan diri agar kekayaan atau harta miliknya tidak merosot nilainya krena digerogoti oleh inflasi.
3. Dorongan untuk menghemat pajak. Beberapa Negara di dunia banyak melakukan kebijakan yang sifatnya mendorong tumbuhnya investasi di masyarakat melalui fasilitas perpajakan yang diberikan kepada masyarakat yang melakukan investasi pada bidang-bidang usaha tertentu.

2.13.2 Jenis-jenis Investasi
Menurut Sabar Warsini (2003) jenis-jenis Investasi itu Tergantung pada perusahaan yang menjalankannya, usulan investasi ada berbagai tipe. Untuk tujuan analisis, usulan investasi dibedakan menjadi :
1. Pengenalan Produk baru
Yaitu investasi modal yang tujuannya untuk menghasilka produk baru.
2. Ekspansi Produk lama atau penambahan kapasitas
Yaitu investasi modal yang tujuannya untuk memperluas produk yang selama ini telah dihasilkan perusahaan atau untuk menambah kapasitas misalnya pendirian pabrik baru.
3. Penggantian peralatan atau membangun gedung
Yaitu investasi modal yang tujuannya untuk mengganti mesin yang lama dengan yang baru atau untuk membangun gedung.
4. Penelitian dan pengembangan
Yaitu investasi modal yang tujuannya untuk memperoleh hal-hal baru atau pertumbuhan perusahaan dengan cara mengadakan penelitian-penelitian dan program-program pengembangan.
5. Eksplorasi
Yaitu investasi modal yang tujuannya untuk mengeksplorasi sumber-sumber alam.


2.1.4 Definisi Saham
Saham adalah secarik kertas yang menunjukan hak pemodal (yaitu pihak yang memiliki kertas tersebut) untuk memperoleh bagian dari prospek atau kekayaan organisasi yang menerbitkan saham tersebut dan berbagai kondisi yang memungkinkan pemodal tersebut menjalankan haknya (Agnes Sawir, 2004:90).
Jenis saham menurut Tjiptono Darmadi dan Hendy M.F (2006) terdiri dari:
1. Ditinjiau dari segi kemampuan dalam hak tagih
- Saham biasa (common stock), yaitu saham yang menempatkan pemiliknya pada posisi paling akhir dalam pembagian deviden dan hak atas kekayaan ketika perusahaan mengalami likuidasi.
- Saham preferen (preferred stock), yaitu saham yang memiliki karakteristik gabungan antara obligasi dan saham biasa.
2. Ditinjau dari cara peralihan
- Saham Atas Unjuk, ialah saham yang nama pemiliknya tidak tertera dalam lembaran saham
- Saham Atas Nama, ialah saham yang nama pemiliknya tertera dalam lembaran saham
3. Ditinjau dari kinerja perdagangan
- Saham Unggulan
- Saham Pendapatan
- Saham Pertumbuhan
- Saham Spekulatif
- Saham Siklikal




2.1.5 Definisi Profitabilitas
Profitabilitas menurut Tjiptono Darmadi dan Hendy M.F (2006) adalah kemampuan perusahaan memperoleh laba dalam hubungan dengan penjualan, total aktiva maupun modal sendiri. Rasio profitabilitas ini akan memberikan gambaran tentang tingkat efektifitas pengelolaan perusahaan. Semakin tinggi profitabilitas berarti semakin baik, karena kemakmuran pemilik perusahaan meningkat dengan semakin tingginya profitabilitas. Ada bermacam cara untuk mengukur profitabilitas, yaitu:


1. Return on Asset (ROA)
Return on Asset (ROA) adalah perbandingan antara laba bersih dengan total aktiva yang tertanam dalam perusahaan. ROA digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba atas asset yang dimiliki perusahaan.



2. Return on Equity (ROE)
ROE menunjukan kemampuan perusahaan dalam memperoleh laba atas penggunaan modal sendiri.



3. Rentabilitas Ekonomi
Rentabilitas Ekonomi merupakan perbandingan antara laba dengan total kekayaan yang dimilikinya (Indriyo Gitosudarmo, 2003: 218)



Dalam penelitian ini penulis menggunakan dua rasio yang digunakan untuk mengukur Profitabilitas perusahaan yaitu ROE, dan ROA. Jika sebuah perusahaan lebih profitable maka pendanaannya lebih banyak berasal dari pendanaan secara internal.

2.1.6 Definisi Leverage
Menurut Agnes Sawir (2004), tingkat risiko dan return saham perusahaan merupakan faktor penting yang harus dipertimbangkan calon investor sebelum mengambil keputusan investasi saham. Return saham dan resiko berhubungan secara linier dengan leverage yang akan digunakan oleh perusahaan. Apabila risiko tinggi maka para pemegang saham akan meminta return saham yang tinggi pula, disamping itu penggunaan leverage juga dapat meningkatkan nilai perusahaan. Rasio keuangan yang digunakan untuk mengukur leverage perusahaan yaitu dengan menggunakan total debt to total asset ratio.
Menurut S. Munawir (1995 : 18), hutang / leverage adalah semua kewajiban keuangan perusahaan pada pihak lain yang belum terpenuhi, dimana hutang ini merupakan sumber dana/ modal yang berasal dari kreditor. Hutang atau kewajiban perusahaan dapat dibedakan menjadi hutang jangka pendek ( hutang yang harus dilunasi dalam waktu kurang atau sama dengan satu tahun ), dan hutang jangka panjang ( hutang yang harus dilunasi dalam waktu satu tahun atau lebih).





2.1.7 Definisi Earning per share
Earning per share (Laba perlembar saham) merupakan indikator yang secara ringkas menyajikan kinerja perusahaan yang dinyatakan dengan laba. Menurut mainingrum (2005) earning per share berpengaruh negatif terhadap saham karena earning per share yang tinggi mengindikasikan kinerja perusahaan yang baik. Menurut Supriyadi (2001) earning per share mempunyai pengaruh positif terhadap saham, karena perubahan dalam penggunaan utang akan mengakibatkan perubahan laba per lembar saham (EPS) sehingga mengakibatkan perubahan harga saham. Semakin tinggi persentase utang semakin tinggi resiko yang ditanggung perusahaan, sehingga investor akan mensyaratkan keuntungan sesuai dengan resiko yang ditanggungnya.
Earning per Share (EPS) menggambarkan laba bersih perusahaan yang diterima setiap saham.


2.1.8 Faktor –faktor yang mempengaruhi Laba Per Lembar Saham
Dibawah ini merupakan faktor-faktor yang mempengaruhi laba per lembar saham antara lain sebagai berikut :
Menurut J.Fred Weston dan Thomas E Copeland (1996:232) tujuan dari rasio Profitabilitas yaitu mengetahui kemampuan perusahaan untuk mendapatkan laba melalui semua kemampuan dan sumber yang ada, apabila rasio ini menurun maka laba per lembar sahamnya akan menurun juga begtu pula sebaliknya.

Menurut Sofyan Safri Harahap (2001:306) rasio Leverage yaitu untuk mengetahui apakah perusahaansudah mampu untuk memenuhi kewajiban (hutang) apabila perusahaan tidak dapat memenuhi kewajibannya, maka akan sangat mempengaruhi laba per lembar sahamnya dan apabila resiko tinggi maka para pemegang saham akan meminta return saham yang tinggi juga.

Menurut Weston dan Brigham (2001:26), faktor-faktor yang mempengaruhi laba per lembar saham adalah :
1. Tingkat bunga
Tingkat bunga dapat mempengaruhi laba per lembar saham dengan cara:
a. Mempengaruhi persaingan di pasar modal antara saham dengan obligasi,apabila suku bunga naik maka investor akan menjual sahamnya untuk ditukarkan dengan obligasi. Hal ini akan menurunkan laba per lembar saham. Hal sebaliknya juga akan terjadi apabila bunga mengalami penurunan.
b. Mempengaruhi laba perusahaan, hal ini terjadi karena bunga adalah biaya, semakin tinggi suku bunga maka semakin rendah laba perusahaan. Suku bunga juga mempengaruhi kegiatan ekonomi yang juga akan mempengaruhi laba perusahaan.

4. Jumlah kas deviden yang diberikan
Kebijakan pembagian deviden dapat dibagi menjadi dua,yaitu sebagian dibagikan dalam bentuk deviden dan sebagian disisihkan sebagai laba ditahan. Sebagai salah satu faktor yang mempengaruhi laba per lembar saham, maka peningkatan pembagian deviden merupakan salah satu cara utuk meningkatkan kepercayaan dari pemegang saham karena jumlah kas deviden yang besar adalah yang diinginkan oleh investor sehingga harga saham naik.

5. Jumlah laba yang didapat perusahaan
Pada umumnya, investor melakukan investasi pada perusahaan yang
mempunyai profit yang cukup baik karena menunjukkan prospek yang cerah sehingga investor tertarik untuk berinvestasi, yang nantinya akan mempengaruhi harga saham perusahaan.

6. Tingkat Resiko dan Pengembalian
Apabila tingkat resiko dan proyeksi laba yang diharapkan perusahaan meningkat maka akan mempengaruhi laba per lembar saham perusahaan. Biasanya semakin tinggi resiko maka semakin tingi pula tingkat pengembalian saham yang diterima.


2.1.9 Kajian Penelitian Sejenis

1. Penelitian yang dilakukan oleh Dhita Ayudia Wulandari (2005) yang berjudul “Analisis Pengaruh Profitabilitas, Leverage, Ukuran Perusahaan terhadap Laba Per Lembar Saham pada PT. Multipolar Coorporation Tbk” mengatakan bahwa Ukuran perusahaan memiliki korelasi yang terkuat terhadap laba per lembar saham PT. Multipolar Coorporation Tbk dibanding dengan variabel independent lainnya

2. Penelitian yang dilakukan oleh Anggrawit Kusumawardani (2006) yang berjudul “Analisis Pengaruh Profitabilitas, Leverage terhadap Laba Per Lembar Saham pada PT. Ramayana Lestari Sentosa Tbk” mengatakan bahwa secara parsial Profitabilitas dan Leverage tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap laba per lembar saham.

3. Penelitian yang dilakukan oleh Sri Yanti (2006) yang berjudul “Pengaruh Finansial Leverage terhadap Laba Per Lembar Saham pada PT. Indofood” menyatakan bahwa tingkat financial leverage mempunyai hubungan positif dan lemah dari hasil penelitian yang di dapat memiliki arti jika tingkat leverage tidak mengalami perubahan maka tingkat pendapatan per lembar saham diprediksi akan meningkat



3.1 Objek Penelitian
3.1.1 Sejarah Singkat Perusahaan
Objek penelitian dari penulisan ini adalah PT. Unilever Tbk yang beralamat di Graha Unilever Jl. Jend. Gatot Subroto Kav.15, Jakarta. Yang didirikan pada tanggan 05 Desember 1933. PT. Unilever Indonesia Tbk (perusahaan) didirikan pada tanggal 05 Desember 1933 sebagai Zeepfabrieken N.V. Lever dengan akta No. 33 yang dibuat oleh Tn.A.H van Ophuijsen, notaris di Batavia. Akta ini disetujui oleh Gubernur Jenderal van Negerlandsch-Indie dengan surat No.14 pada tanggal 16 Desember 1933, terdaftar di Raad van Justitie di Batavia dengan No. 302 pada tanggal 22 Desember 1933 dan diumumkan dalam Javasche Courant pada tanggal 9 Januari 1934 tambahan No. 3. Dengan akta No. 171 yang dibuat oleh notaris Ny. Kartini Mulyadi tertanggal 22 juli 1980, nama perusahaan diubah menjadi PT. Unilever Indonesia. Dengan akta No. 92 yang dibuat oleh notaris Tn. Mudofir Hadi,S.H. tertanggal 30 Juni 1997, nama perusahaan diubah menjadi PT. Unilever Indonesia Tbk. Akta ini disetujui oleh Menteri Kehakiman dengan keputusan No.C2-1.049HT.01.04TH.98 tertanggal 23 Februari 1998 dan diumumkan di Berita Negara No. 2620 tanggal 15 Mei 1998 Tambahan No. 39.

3.1.2 Visi dan Misi PT. Unilever Tbk.
Visi dan Misi dari PT. Unilever yaitu To become the first choice of consumer, costumer and community.

3.1.3 Struktur Organisasi

Dewan Komisaris
Jabatan Nama
Presiden Komisaris Jan Zijderveld
Komisaris Theodore Permadi Rachmat
Komisaris Kuntoro Mangkusubroto
Komisaris Cyrillus Harinowo
Komisaris Bambang Subianto


Dewan Direksi
Jabatan Nama
Presiden Direktur Maurits Daniel Rudolf Lasilang
Direktur Graeme David Pitkethly
Direktur Mohammad Efendi Suparsono
Direktur Joseph Bataona
Direktur Surya Dharma Mandala
Direktur Debora Herawati Sudrach
Direktur Andreas Moritz Egon Rompis
(sampai 1 Nov 2008)
Direktur Okty Damayanti








3.2 Data yang digunakan
Data yang digunakan oleh penulis adalah:
1. Untuk mencari Profitabilitas PT. Unilever Tbk, penulis menggunakan data keuangan berupa laporan Laba Rugi konsolidasi periode tahun 2004 hingga tahun 2008.
2. Untuk mencari Leverage PT. Unilever Tbk, penulis menggunakan data keuangan berupa Neraca Konsolidasi periode tahun 2004 hingga tahun 2008.
3. Untuk mencari Earning Per Share (Laba Per Lembar Saham) PT. Unilever Tbk, penulis menggunakan data keuangan berupa Neraca Konsolidasi periode tahun 2004 hingga tahun 2008.

3.3 Metode Pengumpulan Data
Data yang diperoleh penulis berupa data sekunder. Untuk mendapatkan data tersebut penulis melakukan kunjungan ke website dengan alamat http://www.idx.co.id. Data yang dikumpulkan penulis berupa data laporan keuangan publikasi tahunan PT. Unilever Tbk periode tahun 2004 hingga tahun 2008
3.4 Alat Analisis Yang Digunakan
1. Statistik Inferensial, merupakan bidang ilmu statistika yang mempelajari cara penarikan kesimpulan berdasarkan sampel yang berhasil dikumpulkan. Dalam penelitian ini peniliti menggunakan uji rregresi linear berganda untuk meneliti apakah terdapat pengaruh antara variabel dependent (EPS) dan variabel independent (Profitabilitas dan leverage) pada PT.Ramayana Lestari Sentosa Tbk dengan rumus :



Keterangan :
a0, a1, a2 = Konstanta
X1 = Profitabilitas modal sendiri
X2 = Leverage

3.5 Hipotesis
H0 : Tidak ada pengaruh yang signifikan profitabilitas dan leverage terhadap EPS ( laba per lembar saham )pada PT. Ramayana Lestari Sentosa Tbk.
Ha : Ada pengaruh yang signifikan profitabilitas dan Leverage terhadap EPS ( laba per lembar saham ) pada PT. Ramayana Lestari Sentosa Tbk.


3.5 Alat Pengolah Data
Penulis menggunakan bantuan program SPSS 17, karena software ini merupakan software yang paling sering digunakan dalam kegiatan penelitian dan juga mudah dipelajari.








4.1.1 Profil perusahaan
PT. Unilever Tbk didirikan pada tanggal 5 Desember 1933 dengan nama Lever’s Zeepfabriaken N.V. dengan akta No.23 Mr. A.H Van Ophuijsen, notaries di Batavia, disetujui oleh Gouverneur Generaal van Nedelandsch dengan surat No. 14 tanggal 16 Desember 1993, didaftarkan di Raad van Justitie di Batavia dengan No.302 pada tanggal 22 Desember, dan diumumkan dalam Javasche Courant tanggal 9 Januari 1934 Tambahan No.3.

Nama Perseroan diubah menjadi “PT. Unilever Indonesia” dengan akta No. 171 tanggal 22 Juli 1980 dari notaries Ny. Kartini Muljadi,S.H. Selanjutnya perubahan nama Perseroan menjadi “PT. Unilever Indonesia Tbk”, dilakukan dengan ajta notaries Tn. Mudofir Hadi,S.H. No. 92 tanggal 30 Juni 1997. Akta ini disetujui oleh Menteri Kehakiman dalam surat keputusan No. C2-1.049HT.01.04 Tahun 1998 tanggal 23 Februari 1988 dan diumumkan dalam Berita Negara No. 39 tanggal 15 Mei 1988, tambahan No.2620.

Kegiatan usaha Perseroan meliputi bidang Produksi, Pemasaran dan Distribusi barang-barang konsumsi yang meliputi sabun , deterjen, margarin, makanan berinti susu, es krim, produk-produk kosmetik, minuman dengan bahan pokok the dan minuman dengan sai buah.

Anggaran Dasar Perseroan telah mengalami beberapa kali perubahan, terakhir dengan akta notaries No. 16 tanggal 18 Juni 2008 dari Haji Syarif Siangan Tanudjaja,S.H., notaries di Jakarta, dalam rangka memenuhi ketentuan Undang-Undang Republik Indonesia No.40 tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas. Perubahan Anggaran Dasar Perseroan ini telah memperoleh persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dalam surat keputusan No. AHU-51473.AH.01.02 tanggal 15 Agustus 2008 dan telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 75 tanggal 16 September 2008, tambahan No. 18026

Pada tanggal 16 November 1981, Perseroan mendapat persetujuan Ketua Badan Pengawas Pasar Modal (Bapepam) No. SI-009/PM/E/1981 untuk menawarkan 15% sahamnya di Bursa Efek Indonesia. Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan tanggal 13 Juni 2000, para pemegang saham menyetujui untuk melakukan pemecahan saham (stock split) dengan mengubah nilai nominal saham dari Rp 1000 (nilai penuh) menjadi Rp 100 (nili penuh) per lembar saham. Perubahan ini diaktakan dengan akta notaris Singgih Susilo S.H. No.19 tanggal 4 Agustus 2000 dan disetujui oleh Menteri Hukum dan Perundang-undangan (dahulu Menteri Kehakiman) Republik Indonesia dalam surat keputusan No. C-18481 HT. 01.04-TH.2000.

Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan tanggal 24 Juni 2003, para pemegang saham menyetujui unyuk melakukan pemecahan saham (stock split) dengan mengubah nilai nominal saham dari Rp 100 (nilai penuh) menjadi Rp 10 (nilai penuh) per lembar saham. Perubahan ini diaktakan dengan akta notaries Singgih Susiilo, S.H. No. 46 tanggal 10 Juli 2003 dan disetujui oleh Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dalam surat keputusan No. C-17533 HT.01.04-TH.2003.


4.1.2 Manajemen Perusahaan
Tabel 4.1
Susunan Kepengurusan
Dewan Komisaris dan Dewan Direksi
PT. Unilever Indonesia Tbk
2008
Dewan Komisaris
Jabatan Nama
Presiden Komisaris Jan Zijderveld
Komisaris Theodore Permadi Rachmat
Komisaris Kuntoro Mangkusubroto
Komisaris Cyrillus Harinowo
Komisaris Bambang Subianto





Dewan Direksi
Jabatan Nama
Presiden Direktur Maurits Daniel Rudolf Lasilang
Direktur Graeme David Pitkethly
Direktur Mohammad Efendi Suparsono
Direktur Joseph Bataona
Direktur Surya Dharma Mandala
Direktur Debora Herawati Sudrach
Direktur Andreas Moritz Egon Rompis
(sampai 1 Nov 2008)
Direktur Okty Damayanti






4.2 Hasil Perhitungan Variabel Bebas dan Tidak Bebas
4.2.1 Perhitungan variabel bebas tahun 2004 hingga tahun 2008
1. Profitabilitas ( data berasal dari laporan laba / rugi konsolidasi )
ROA ( Rate on Assets )
Rasio yang menunjukkan perbandingan antara laba bersih dengan total assets yang tertanam dalam perusahaan, digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba atas assets yang dimiliki perusahaan



Tahun 2004 = 1.464.182.000.000 = 0.401464945
3.647.098.000.000
Tahun 2005 = 1.440.485.000.000 = 0.374896775
3.842.351.000.000
Tahun 2006 = 1.721.595.000.000 0.37215629
4.626.000.000.000
Tahun 2007 = 1.964.652.000.000 0.368367231
5.333.406.000.000
Tahun 2008 = 2.407.231.000.000 0.370073589
6.504.736.000.000






ROE (Return on Equity)
Rasio yang menunjukkan perusahaan dalam memperoleh laba atas modal sendiri.



Tahun 2004 = 1.464.182.000.000 0.648313642
2.258.447.000.000
Tahun 2005 = 1.440.485.000.000 0.662741094
2.173.526.000.000
Tahun 2006 = 1.721.595.000.000 = 0.726863151
2.368.527.000.000
Tahun 2007 = 1.964.652.000.000 0.729773069
2.692.141.000.000
Tahun 2008 = 2.407.231.000.000 0.776447983
3.100.312.000.000






2.Leverage (data berasal dari Neraca Konsolidasi)
Rasio ini digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan untuk membayar hutangnya bila pada suatu saat perusahaan dilikuidasi atau dibubarkan.




Tahun 2004 = 1.370.368.000.000 0.375742028 3.647.098.000.000
Tahun 2005 = 1.658.391.000.000 0.431608408 3.842.351.000.000
Tahun 2006 = 2.249.381.000.000 0.486247514
4.626.000.000.000
Tahun 2007 = 2.639.287.000.000 0.49485957
5.333.406.000.000
Tahun 2008 = 3.397.915.000.000 0.522375543
6.504.736.000.000

4.2.2 Perhitungan Variabel Tidak Bebas tahun 2004 hingga tahun 2008
a. Laba Perlembar Saham (data berasal dari laporan Laba / Rugi Konsolidasi)
Tahun 2004 = 192
Tahun 2005 = 189
Tahun 2006 = 226
Tahun 2007 = 257
Tahun 2008 = 315






4.3 Analisis Penelitian
4.3.1 Analisis Pengolahan Data




Tabel 4.3
Hasil perhitungan dengan SPSS 17
Descriptive Statistics
N Minimum Maximum Mean Std. Deviation
EPS 5 189 315 235.80 52.266
PROFITABILITAS 5 1.037637869 1.146521572 1.08621955380 .043676077149
LEVERAGE 5 .375742028 .522375543 .46216661260 .058474026857
Valid N (listwise) 5



Sumber : Data Hasil Pengolahan dengan Program SPSS
Analisis:
Rata-rata laba per lembar saham PT. Unilever Tbk mulai tahun 2004 hingga tahun 2008 sebesar 235.80
Rata-rata Profitabilitas PT. Unilever Tbk mulai tahun 2004 hingga tahun 2008 sebesar 1.08621955380
Rata-rata Leverage PT. Unilever Tbk mulai tahun 2004 hingga tahun 2008 sebesar 0.46216661260





Variables Entered/Removed

Model Variables Entered Variables Removed Method
1 LEVERAGE, PROFITABILITASa . Enter
a. All requested variables entered.

Sumber : Data Hasil Pengolahan dengan Program SPSS

Analisis:

Tabel Variabel Entered/Removed menunjukkan bahwa tida ada variabel yang dikeluarkan atau dengan kata lain kedua variabel bebas dimasukkan ke dalam perhitungan regresi.


Tabel 4.5
Hasil Perhitungan dengan SPSS

Tabel 4.4
Coefficientsa
Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig.
B Std. Error Beta
1 (Constant) -977.797 390.246 -2.506 .129
PROFITABILITAS 1098.825 487.261 .918 2.255 .153
LEVERAGE 43.343 363.951 .048 .119 .916
a. Dependent Variable: EPS
Hasil Perhitungan dengan SPSS
Sumber : Data Hasil Pengolahan dengan Program SPSS


1. Pengaruh profitabilitas terhadap EPS (laba per lembar saham)
Hipotesis :
Ho : Tidak ada pengaruh yang signifikan antara Profitabilitas dengan EPS (laba per lembar saham) pada PT. Unilever Tbk.
Ha : Ada pengaruh yang signifikan antara Profitabilitas dengan EPS (laba per lembar saham) pada PT. Unilever Tbk.
a) Menghitung t penelitian
Hasil dari perhitungan SPSS didapat t penelitian sebesar 2.255
b) Menghitung t table
Tarif signfikan yang ditetapkan sebesar 0.05 dan derajat kebebasan (DK) = n - 2 atau 5 - 2 = 3
Jadi, t tabel = 2.353.
c) Menentukan kriteria
Jika t penelitian > t tabel maka Ho ditolak dan Ha diterima.
Jika t penelitian < t tabel maka Ho diterima dan Ha ditolak.
d) Berdasarkan hasil perhitungan diperoleh t penelitian 2.255 dan t tabel 2.353 maka Ho diterima dan Ha ditolak yaitu tidak ada pengaruh yang signifikan antara profitabilitas dengan EPS (laba per lembar saham).

2. Pengaruh Leverage dengan EPS (laba per lembar saham)
Hipotesis :
Ho : Tidak ada pengaruh yang signifikan antara Leverage dengan EPS (laba per lembar saham) pada PT. Unilever Tbk.
Ha : Ada pengaruh yang signifikan antara Leverage dengan EPS (laba per lembar saham) pada PT. Unilever Tbk.
a) Menghitung t penelitian
Hasil dari penelitian SPSS t penelitian didapat sebesar 0.119
b) Menghitung t tabel
Tarif signifikan yang ditetapkan sebesar 0.05 dan derajat kebebasan (DK) = n – 2 atau 5 – 2 = 3
t tabel = 2.353

d) Menentukan kriteria
Jika t penelitian > t tabel maka Ho ditolak dan Ha diterima.
Jika t penelitian < t tabel maka Ho diterima dan Ha ditolak.
e) Membuat keputusan
Berdasarkan hasil penelitian diperoleh t penelitian sebesar 0.119 t tabel sebesar 2.353 maka, Ho diterima dan Ha ditolak yaitu tidak ada pengaruh yang signfikan antara Leverage dengan EPS (laba per lembar saham)


Tabel 4.6
Hasil Perhitungan dengan SPSS

Model Summary
Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate
1 .961a .924 .847 20.425
a. Predictors: (Constant), LEVERAGE, PROFITABILITAS

Sumber : Data hasil perhitungan dengan SPSS


Analisis :

Angka R square adalah 0.924, angka tersebut dapat digunakan untuk melihat besarnya pengaruh Profitabilitas dan Leverage terhadap EPS (laba per lembar saham) dengan cara menghitung koefisien determinasi (KD) dengan menggunakan rumus.
KD = R2 x 100%
= 0.924 x 100%
= 92.4 %
Angka tersebut mempunyai maksud bahwa Profitabilitas dan Leverage secara gabungan mempunyai pengaruh yang kuat atau ada pengaruh terhadap laba per lembar saham.
Untuk menguji apakah model regresi diatas sudah benar atau salah diperlukan uji hipotesis. Uji hipotesis menggunakan angka F yang tertera dalam tabel ANOVA :

Tabel 4.7
Hasil Perhitungan dengan SPSS
ANOVAb
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 10092.472 2 5046.236 12.097 .0076a
Residual 834.328 2 417.164
Total 10926.800 4
a. Predictors: (Constant), LEVERAGE, PROFITABILITAS
b. Dependent Variable: EPS
Sumber : Data hasil dari perhitungan SPSS

Analasis :

Hipotesis :
Ho : Tidak ada pengaruh yang signifikan Profitabilitas dan Leverage terhadap EPS (laba per lembar saham) pada PT. Unilever Tbk.
Ha : Ada pengaruh yang signifikan Profitabilitas dan Leverage terhadap EPS (laba per lembar saham) pada PT. Unilever Tbk.

Membandingkan besarnya F penelitian dengan F tabel dengan langkah- langkah berikut ini :
1. Menghitung F penelitian
Dari hasil perhitungan SPSS didapat F penelitian 12.097
2. Menghitung F tabel
Tarif signifikan 5% dengan derajat kebebasan (DK) dengan ketentuan numerator jumlah variabel (k) – 1 atau 2 – 1 = 1 dan Donumerator = jumlah kasus (n) – 2 atau 5 -2 = 3. Dengan ketentuan tersebut didapat angka F tabel = 10.13
3. Menentukan kriteria hipotesis
Jika F penelitian > F tabel maka Ho ditolak dan Ha diterima.
Jika F penelitian < F tabel maka Ho diterima dan Ha ditolak.
4. Mengambil keputusan
Berdasarkan hasil perhtungan F penelitian sebesar 12.097 dan F tabel sebesar 10.13, maka Ho ditolak dan Ha diterima. Dengan demikian model regresi diatas sudah benar. Kesimpulannya ada pengaruh yang signifikan Profitabilitas dan Leverage terhadap laba per lembar saham.


4.4 Rangkuman Hasil Penelitian
Dari penelitian yang telah dilakukan diperoleh hasil bahwa :
1. Dengan bersumber pada data laporan keuangan PT. Unilever Tbk diperoleh persamaan regresi linear berganda :
Y = -977.797 + 1098.825 + 43.343 Constanta -977.797 menyatakan EPS yang diperoleh bila tidak ada variabel Profitabilitas dan Leverage. Koefisien X1 (Profitabilitas)= 1098.825 memiliki hubungan yang positif, artinya jika kenaikan Profitabilitas Rp 1, maka menyebabkan kenaikan EPS sebesar 1098.825 sedangkan koefisien X2 (Leverage)= 43.343 memiliki hubungan yang positif, artinya jika Leverage mengalami kenaikan Rp 1, menyebabkan kenaikan EPS sebesar 43.343.


2. Berdasarkan hasil perhitungan di mana t penelitian sebesar 2.255, sedangkan t tabel 2.353 , maka tidak ada pengaruh yang signifikan Profitabilitas terhadap laba per lembar saham atau EPS.

3. Hasil perhitungan t penelitian sebesar 0.119 , sedangkan t tabel 2.353 , maka tidak pengaruh signifikan Leverage terhadap laba per lembar saham atau EPS.

4. Angka R square 0.924, hal ini berarti dari variasi EPS dapat dijelaskan dengan variabel Profitabilitas dan Leverage sebesar 92.4%

5. Dari uji Anova atau F test, di dapat F penelitian 12.097 dengan
tingkat signifikan 0,0076 jauh lebih kecil dari 0,05 maka model regresi ini bisa di pakai untuk memprediksi EPS (laba per lembar saham) atau bisa dikatakan Profitabilitas dan Leverage secara bersama-sama memiliki pengaruh yang signifikan terhadap EPS (laba per lembar saham ).
Daftar Pustaka
Darmadji,Tjiptono dan Hendy M.F.2006. Pasar Modal di Indonesia.Jakarta : Salemba.

Harahap,Sofyan Safri. 2001. Analisis Kritis Atas Laporan Keuangan.Jakarta : Rajawali Pers.

Kusumawardani,Anggrawit.2006.
Analisis Pengaruh Profitabilitas,Leverage Terhadap Laba Per Lembar Saham.Jakarta: Universitas Gunadarma.

Ahmad,Kamarudin,S.E.1996.Dasar-dasar Manajemen Investasi.Jakarta : Rineka Cipta

Sharpe, F William and Gordon J. Alexander.2005.Investasi.Jakarta:Index.